<p>Direktur Sales Telkomsel Mas&#8217;ud Khamid (paling tengah), Presiden Direktur Tiphone Mobile Indonesia Tan Lie Pin (paling kiri) dan CEO GO-JEK Nadiem Anwar Makarim (paling kanan), saat peluncuran Go Pulsa, pembelian pulsa melalui driver Gojek pada Februari 2016. / Tiphone.co.id</p>
Industri

Telkom Ngebet Masuk Gojek Dilarang BUMN, Akhirnya Resmi Lewat Telkomsel

  • Dana investasi Telkomsel ke Gojek berasal langsung dari neraca perusahaan, sementara pihak Telkomsel memberikan sinyal positif tentang pemberitaan ini.

Industri

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Kabar PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel akan menyuntikkan sejumlah dana ke dalam PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek Indonesia) makin kencang berhembus. Jika benar, maka ini merupakan tindak lanjut dari rencana induk perusahaan Telkomsel, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau Telkom yang tertunda pada 2018 lalu.

Dua tahun lalu, perusahaan pelat merah itu berniat menanamkan modal di Gojek yang didirikan oleh Nadiem Anwar Makarim. Namun. Akhirnya kesepakatan itu gagal setelah tidak mendapatkan restu dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kala itu.

Berdasarkan hasil laporan Nikkei Asian Review, diungkapkan bahwa dana investasi Telkomsel ke Gojek Indonesia berasal langsung dari neraca perusahaan. Sementara, pihak Telkomsel memberikan sinyal positif tentang pemberitaan ini.

Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro menyatakan perseroan terus berusaha untuk mencari peluang pengembangan usaha. Proses pengembangan tersebut, katanya, dilakukan secara organik maupun anorganik dengan melakukan pengembangan layanan berbasis digital.

Dia juga menegaskan tidak menutup kemungkinan adanya pengembangan potensi bisnis dengan berkolaborasi bersama perusahaan lain, misalnya Gojek. “Semua upaya pengembangan usaha tersebut merupakan bagian dari strategi perusahaan dengan melihat perkembangan industri yang ada,” ujarnya saat di konfirmasi TrenAsia.com, Rabu 26 Agustus 2020.

Sementara itu, belum ada tanggapan lebih lanjut dari pihak Gojek terkait pemberitaan ini.

Pengamat Pasar Modal Fendi Susiyanto mengatakan, masuknya Telkomsel ke Gojek akan sangat strategis bagi Telkomsel. Dengan infrastruktur dan jaringan yang paling besar, Telkomsel dapat mengoptimalkan setiap potensi bisnis yang ada pada ekosistem Gojek. Apalagi Gojek telah memiliki jutaaan mitra dan pelanggan dari berbagai produknya layanannya.

“Sebagai pemain utama di industri digital, masuknya Telkomsel ke Gojek juga akan mempercepat penguatan ekonomi digital di Indonesia. Kondisi itu akan sangat menguntungkan Telkomsel yang memiliki basis bisnis jaringan dan infrastruktur,” kata Fendi, Analis dan Pendiri Finvesol Consulting Indonesia.

Presiden Joko Widodo menghadiri peluncuran Gojek di Vietnam bernama Goviet bersama pendiri Gojek Nadiem Anwar Makarim pada 12 September 2018. / Setkab.go.id

Siapa Pemodal Gojek?

PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek Indonesia didirkan pada tahun 2010 oleh Nadiem Anwar Makarim beserta dua rekannya, Kevin Aluwi dan Michaelangelo Moran. Tujuh tahun berselang, Gojek berhasil mengumpulkan dana lebih dari US$1 miliar dan menjadikannya startup Indonesia pertama yang menyabet gelar unicorn.

Pada tahun 2019, Gojek naik kelas menjadi decacorn setelah meraup dana hampir US$3 miliar hanya pada pendanaan seri F. Artinya, saat ini nilai valuasi perusahaan ditaksir lebih dari US$10 miliar setara Rp147 triliun.

Sejak berdiri, Gojek agak tertutup mengenai daftar nama-nama investor. Barulah pada tahun 2015, Gojek mengumumkan pihaknya mendapatkan suntikan dana pertama dari beberapa venture capital company, antara lain NSI Ventures, Sequoia Capital dan DST Global.

Dengan performa yang baik, Gojek terus memikat para investor untuk menambah pundi-pundi perusahaan. PT Astra International Tbk. (ASII) pun diketahui turut mendanai decacorn super app ini dengan nilai US$136 juta atau sekitar Rp2 triliun. Pendanaan itu adalah investasi terbesar sepanjang sejarah raksasa otomotif Grup Astra di dunia digital. 

Penyedia teknologi pembayaran asal Paman Sam, Visa juga disebut-sebut memberikan dana segarnya kepada Gojek. Hal itu sekaligus menambah jajaran investor utama Gojek  dalam pendanaan Seri F Gojek setelah Mitsubishi, Google, JD.com, dan Tencent.

Selain itu, perusahaan milik orang terkaya di dunia, Amazon diduga sempat bernegosiasi untuk terlibat dalam putaran pendanaan itu. Namun sampai saat ini berita tersebut belum terkonfirmasi.

Ditinggal Nadiem Makarim sebagai pendiri sekaligus CEO-nya yang ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Gojek tidak kehilangan investornya. Facebook dan PayPal tidak mau kalah dalam hal mendanai perusahaan layanan ride hailing ini.

Selain nama-nama diatas, masih ada beberapa investor yang terdaftar menjadi investor Gojek. Mereka adalah Unilever Swiss Holding, PT Pusaka Citra Djokosoetono (Group Blue Bird), SMDV II SG Pte Ltd, PT Mandiri Capital Indonesia, dan Pegasus Tech Ventures. (SKO)