logo
<p>Direktur Utama PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) Herlan Wijanarko / Facebook @Mitratel</p>
Industri

Telkom Resmi Umumkan IPO Raja Tower BTS Mitratel

  • Manajemen Telkom menjelaskan, saat ini pihak perseroan tengah mengkaji rencana IPO Mitratel yang sudah direncanakan sejak 2012 silam. Kajian dilakukan guna memastikan stretegi IPO ini dapat berjalan baik dan optimal.

Industri

Fajar Yusuf Rasdianto

JAKARTA – PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) membenarkan kabar rencana penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada anak usahanya PT Dayamitra Telekomunikasi alias Mitratel. Namun emiten pelat merah ini masih belum bisa memastikan kapan rencana IPO tersebut bakal terealisasi.

Manajemen Telkom menjelaskan, saat ini pihak perseroan tengah mengkaji rencana IPO Mitratel yang sudah direncanakan sejak 2012 silam. Kajian dilakukan guna memastikan stretegi IPO ini dapat berjalan baik dan optimal.

Tujuannya tidak lain agar ketepatan waktu pengumuman bisa langsung memberikan nilai tambah bagi kelangsungan hidup perseroan. Termasuk juga untuk mengoptimalisasi aset yang dimiliki perseroan.

“Atas rencana IPO Mitratel tersebut saat ini masih dalam tahap konsolidasi internal dan kajian secara lebih detail. Termasuk aspek waktu, untuk memastikan terciptanya value creation yang paling menguntungkan bagi perusahaan,” tulis Dewi, PGS VP Investor Relations Telkom, dalam laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 21 September 2020.

Diketahui, pada 17 September 2020 sempat santer kabar Telkom Group akan meramaikan lantai bursa dengan anak usahanya Mitratel. Kabar itu disampaikan oleh Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo saat mengisi diskusi HSBC Economic, Rabu, 16 September 2020.

Pria yang karib disapa Tiko itu menyatakan Kementerian BUMN telah menggencarkan upaya agar anak-anak usaha perusahaan pelat merah bisa menjalin mitra dengan swasta. Tugas itu disebutnya akan lebih mudah tercapai apabila perusahaan telah berstatus perseroan terbuka.

“Ke depan juga dalam berbagai klaster yang ada kita akan lakukan IPO dan strategic partnership seperti contoh di PT Pertamina (Persero). Di Telkom, di menara yaitu di Mitratel itu akan IPO,” ucapnya.

Pergerakan Saham

Tak pelak, apa yang dikatakan Tiko itu pun langsung memberikan sentimen positif pada Telkom di lantai bursa. Saham TLKM melesat dalam waktu singkat. Hanya dalam kurun dua hari, saham TLKM melambung 100 poin atau 3,5% ke level Rp2.890 per lembar.

Bahkan, dalam dua hari berturut-turut, saham TLKM menjadi jawara paling diburu investor asing di pasar modal. Padahal, investor asing tengah mencatatkan net sell hingga Rp39,67 triliun sejak awal tahun.

Namun demikian, saham TLKM pada perdangan Senin 21 September 2020 justru menunjukkan tren pelemahan. Berdasarkan data Bloomberg, saham TLKM ditutup turun 80 poin ke level Rp2.810 per lembar. Penurunan sebesar 2,77% itu dari sebelumnya pada penutupan perdagangan Jumat 18 September 2020 bertengger di level Rp2.890 per lembar. (SKO)