Telkom (TLKM) Beberkan Kisi-kisi Dividen Tahun Buku 2024
- Sebagai gambaran, untuk tahun buku 2023, TLKM telah membagikan dividen sebesar 72% dari laba bersih yang diperoleh, yakni Rp17,68 triliun.
Korporasi
JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), sebuah emiten jaringan telekomunikasi, mengungkapkan rencana pembagian dividen untuk tahun 2024. Sebagai informasi, perusahaan milik negara ini dikenal rutin membagikan dividen setiap tahunnya.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Indonesia, Heri Supriadi, mengungkapkan bahwa dividen payout ratio untuk TLKM pada tahun ini berada di kisaran 70-80% dari laba bersih. Ini sejalan dengan pedoman yang telah ditetapkan oleh perseroan.
“Fokus kami adalah mempertahankan kenaikan dividen per saham sambil tetap menyeimbangkan dengan kebutuhan ekspansi dan investasi,” jelas Heri dalam paparan publik pada Senin, 26 Agustus 2024.
- BNI Kurangi Eksposur Kredit UMKM untuk Menjaga Kualitas Aset
- Harga Sembako di DKI Jakarta: Cabe Merah Besar Naik, Cabe Rawit Merah Turun
- Harga Emas Hari Ini Stabil di Harga Segini per Gram
Heri juga menambahkan bahwa dalam setiap keputusan melakukan pembagian dividen, emiten bersandikan TLKM juga akan mempertimbangkan kinerja perusahaan, kondisi pasar, serta aspirasi para pemegang saham.
Sebagai gambaran, untuk tahun buku 2023, TLKM telah membagikan dividen sebesar 72% dari laba bersih yang diperoleh, yakni Rp17,68 triliun. Dengan demikian, setiap pemegang saham perseroan menerima dividen sekitar Rp178,50 per saham.
Sebelumnya, TLKM telah membagikan dividen tunai dari tahun buku 2022 sebesar Rp16,6 triliun, yang setara dengan Rp167,50 per saham atau 80% dari laba bersih. Adapun, untuk tahun buku 2021, dividen yang dibagikan mencapai Rp149,97 per saham, setara dengan 90% dari laba bersih.
Kinerja Semester I-2024
Asal tahu saja, sepanjang semester I-2024, TLKM berhasil meraup pendapatan sebesar Rp75,29 triliun. Angka ini mengalami lonjakan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu Rp73,47 triliun.
Dalam laporan keuangan interim yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia pada Senin malam, 29 Juli 2024, TLKM, dengan kode saham TLKM, mencatatkan pendapatan dari lima segmen bisnis, baik dari pelanggan eksternal maupun antarsegmen. Segmen-segmen tersebut meliputi mobile, konsumer, enterprise, wholesale, dan segmen lainnya.
Dari kelima segmen tersebut, pendapatan terbesar berasal dari lini bisnis mobile yang mencapai Rp43,85 triliun. Selanjutnya, segmen konsumer menyumbang Rp13,12 triliun, diikuti oleh segmen enterprise sebesar Rp22,37 triliun, segmen wholesale dengan Rp19,44 triliun, dan segmen lainnya yang mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,39 triliun.
- 3 Aspek Penting bagi Perbankan untuk Jaga Resiliensi Dinamika Bisnis di Era Digital
- Gempa Megathrust Tinggal Tunggu Waktu, Apa Saja Yang Perlu Disiapkan?
- Deretan Makanan dan Minuman di Supermarket Yang Baik Dikonsumsi Anak
Dengan demikian, total pendapatan TLKM dari kelima segmen mencapai Rp100,19 triliun, sebelum dikurangi penyesuaian dan eliminasi sebesar Rp24,89 triliun. Hasilnya, pendapatan TLKM pada paruh pertama tahun ini mencapai Rp75,29 triliun, meningkat 2,47% secara tahunan.
Namun, kenaikan pendapatan tersebut tidak diimbangi dengan pertumbuhan laba bersih. Laba bersih TLKM untuk periode berjalan justru mengalami penurunan menjadi Rp15,42 triliun, dibandingkan dengan Rp16,82 triliun pada semester I-2023.
Selain itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada Telkom juga turun dari Rp12,75 triliun menjadi Rp11,76 triliun, sehingga laba per saham dasar TLKM menurun dari Rp128,77 menjadi Rp118,72 per saham.
Penurunan laba ini disebabkan oleh peningkatan biaya dan beban, terutama beban karyawan yang melonjak dari Rp7,84 triliun menjadi Rp9,48 triliun. Beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi juga mengalami kenaikan dari Rp19,17 triliun menjadi Rp19,46 triliun.