Pusat data Indonesia diminati pemain lokal maupun internasional, mulai dari Telkom Indonesia, Alibaba Google.  Foto ilustrasi: pexels.com
Korporasi

Telkom (TLKM) Bongkar Rencana Konsolidasi 3 Bisnis Data Center

  • PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) akan mengonsolidasikan bisnis data center.
Korporasi
Daniel Deha

Daniel Deha

Author

JAKARTA - Emiten telekomunikasi nasional, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) akan mengonsolidasikan bisnis data center

Vice President Investor Relations Telkom Andi Setiawan mengatakan Telko akan menggabungkan tiga unit bisnis data center emiten yang selama ini masih terpisah. Penggabungan perusahaan ini menjadi satu entitas ditargetkan selesai dalam 2-3 tahun.

Rencana konsolidasi tersebut masih dalam tahap kajian dan tahap berikutnya akan dilakukan kajian terhadap opsi unlocking value terbaik yang akan memberikan manfaat terbesar bagi perusahaan.

“Saat ini dalam proses pendalaman atau mempelajari untuk mengkonsolidasikan bisnis data center dan selanjutnya dikelola oleh satu entitas dalam Group,”  katanya dalam keterangan resmi, Jumat, 22 Oktober 2021.

Ketiga anak usaha Telkom yang bergerak di bisnis data center adalah PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), PT Sigma Cipta Caraka atau Telkomsigma dan Telkom Hyperscale Data Center (HDC).

HDC baru mulai dibangun pertengahan tahun ini dengan total kapasitas mencapai 75 Megawatt (MW). Pembangunan tahap 1 HDC diperkirakan mencapai kapasitas 25 MW. Sisanya akan dilakukan pada tahap selanjutnya.

Andi mengatakan bisnis data center memiliki potensi valuasi yang lebih tinggi dibandingkan bisnis telekomunikasi, sehingga akan memberikan nilai yang lebih tinggi bagi Telkom Group secara keseluruhan apabila dilakukan value unlocking

Dalam rangka proses melakukan value unlocking tersebut, bisnis data center perlu dikonsolidasikan terlebih dahulu.

“Dalam rangka transformasi perusahaan menuju digital telco company, data center merupakan bagian penting dari ekosistem digital Telkom sebagai digital platform atas berbagai digital services Telkom,” katanya.

Dia berharap penggabungan bisnis data center dapat berkontribusi terhadap operasional dan kinerja keuangan Telkom di masa depan.

Perlu diketahui bahwa anak usaha Telkom, Telkomsigma, merupakan pemain pertama bisnis data center di tanah air.

Telkomsigma mengendalikan tata kelola untuk 18 internet data center TelkomGroup atau NeuCentriX.  Selain itu, pada tahun ini sudah ada lebih dari 300 pelanggan yang berasal dari berbagai sektor, mulai dari pemerintahan, startup, dan finansial.

Perusahaan yang dibentuk pada 1997 ini membangun 10 fasilitas Tier III dan Tier IV di dalam negeri menjadi pertama di ASEAN yang menerima sertifikasi Operasi Tier III.

Sementara, Telin memiliki 19 data center Tier II hingga Tier IV di empat negara, yakni Singapura, Hong Kong, Timor Leste dan Indonesia. 

Telkom kini memiliki 26 data center yang terdiri dari 5 data center internasional, 18 Neucentrix serta 3 data center Tier III-IV.

Telkom bertujuan membangun data center sebagai fondasi bisnis digital di masa depan dan membantu para startup dan perusahaan berskala mega player, global player, dan korporasi dari berbagai sektor khususnya dalam domain digital platform.

Kontribusi bisnis data center Telkom mulai terasa, dimana pada semester I-2021 data center menyumbang pendapatan sebesar Rp713 miliar dari total pendapatan Telkom.

Meski demikian, bisnis data center Indonesia sebetulnya baru bertumbuh. Faktanya, kapasitas data center Indonesia baru sebesar 70 MW, demikian laporan penelitian Jones Lang LaSalle yang dirilis baru-baru ini.

"Artinya, pasar pusat data di Indonesia masih dalam tahap awal dibandingkan dengan wilayah serupa di pasar India yang memiliki 447 MW dan Singapura sebesar 357 MW," bunyi laporan tersebut.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan pemerintah rencananya akan membangun pusat data center di Kota Batam, Kepulauan Riau.

"Pada akhir April 2021, kami telah meninjau kesiapan lahan di wilayah tersebut. Adapun rencana pembangunan akan dimulai pada 2022 serta ditargetkan rampung pada 2025," katanya belum lama ini.

Pusat Data Nasional di Kota Batam ini bakal memiliki interopabilitas dengan Pusat Data Utama di Jabodetabek dan pusat data lainnya. Batam dipilih sebagai lokasi karena dinilai unggul atas kelengkapan infrastruktur serat optik, pasokan listrik dan air, serta jalur langsung ke tulang punggung internet global.

Pembangunan Pusat Data Nasional ini juga bagian dari rencana strategis pemerintah untuk mengintegrasikan 2.700 pusat data pemerintah. Diharapkan, rencana ini selaras dengan pengembangan SDM, khususnya data analyst, data engineer dan data scientist.*