<p>Ilustrasi  / Telkomsel.com</p>
Industri

Telkomsel Bisa Optimalkan Bisnis Digital Lewat Gojek

  • JAKARTA- Rencana PT Telkomsel Indonesia (Telkomsel) masuk sebagai investor di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) dinilai sejumlah praktisi sebagai langkah yang tepat. Kolaborasi kedua entitas bisnis yang kini menjadi penguasa di industri digital tanah air ini diyakini akan semakin mendorong digitalisasi ekonomi Indonesia. Pengamat Pasar Modal Fendi Susiyanto mengatakan, masuknya Telkomsel ke Gojek akan […]

Industri

Amirudin Zuhri

JAKARTA- Rencana PT Telkomsel Indonesia (Telkomsel) masuk sebagai investor di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) dinilai sejumlah praktisi sebagai langkah yang tepat. Kolaborasi kedua entitas bisnis yang kini menjadi penguasa di industri digital tanah air ini diyakini akan semakin mendorong digitalisasi ekonomi Indonesia.

Pengamat Pasar Modal Fendi Susiyanto mengatakan, masuknya Telkomsel ke Gojek akan sangat strategis bagi Telkomsel.  Dengan infrastruktur dan jaringan yang paling besar, Telkomsel dapat mengoptimalkan setiap potensi bisnis yang ada pada ekosistem Gojek. Apalagi Gojek telah memiliki jutaaan mitra dan pelanggan dari berbagai produknya layanannya.

“Sebagai pemain utama di industri digital, masuknya Telkomsel ke Gojek juga akan mempercepat penguatan ekonomi digital di Indonesia. Kondisi itu akan sangat menguntungkan Telkomsel yang memiliki basis bisnis jaringan dan infrastruktur,” kata Fendi, Analis dan Pendiri Finvesol Consulting Indonesia, Rabu 26 Agustus 2020.

Fendi menambahkan, secara fundamental kolaborasi antara Telkomsel dan Gojek juga akan memberikan benefit kepada kedua pihak. Disamping itu juga memungkinkan adanya sinergi operasional dan keuangan yang dapat meningkatkan value added. Saat pandemi  efisiensi melalui upaya kolaborasi, dan reformulasi strategi bisnis jangka menengah panjang dibutuhkan untuk merespon lingkungan bisnis yang berubah.

“Semuanya akan diuntungkan, karena keduanya merupakan pemimpin pasar di industrinya masing-masing. Tapi Telkomsel dengan pengalaman dan kemampuan yang dimiliki seharusnya bisa mengambil manfaat lebih besar,” tambahnya.

Dengan berkembangnya bisnis data dan digital, ekosistem Gojek yang memiliki jutaan pengguna, mitra driver dan pelaku bisnis adalah potensi pasar yang menggiurkan. Di tahun 2019, pendapatan bisnis digital Telkomsel naik 23,1 persen YoY menjadi Rp58,24 triliun.

Lonjakan pendapatan bisnis digital Telkomsel itu didorong oleh kian masifnya gaya hidup digital yang membuat  kebutuhan layanan data terus membesar. Tahun lalu trafik data Telkomsel melesat 53,6% yoy menjadi 6.558 petabyte (PB).

Dengan total pelanggan sebanyak 171,1 juta pelanggan, dan pengguna mobile data mencapai  110,3 juta pelanggan, kontribusi bisnis digital terhadap pendapatan Telkomsel di 2019 naik menjadi 64 persen, daripada 53 persen pada tahun sebelumnya.

“Keputusan Telkomsel masuk ke Gojek tentu sudah melalui pertimbangan yang matang. Sebagai pemimpin pasar telekomunikasi tentu menarik jika Telkomsel juga masuk ke bisnis startup mapan seperti Gojek,” ujar Fendi yang juga host program Podcast Omongan Investasi dan Finansial (OmFin) Channel.

Sementara Daniel Tumiwa, Ketua Umum Yayasan Next Indonesia Unicorn (NextICon) menilai bahwa rencana masuknya Telkomsel ke Gojek akan mendorong anak usaha Telkom ini lebih matang dalam menyusun produk.  “Telkomsel dapat membaca perubahan perilaku dan gaya hidup dari data-data yang ada di Gojek,” ujar Daniel.

Menurutnya Daniel industri Telekomunikasi memang telah memiliki banyak data. Akan tetapi kualitas datanya tidak dapat dimonetisasi secara maksimal karena tidak menggambarkan data perilaku pribadi dan gaya hidup.

“GoJek tidak hanya kaya dengan data transaksi, tapi juga perilaku dan gaya hidup customernya. Tanpa melihat operatornya apa, gambaran tiap individu terlihat secara detil dan ini dapat menjadi aset yang menarik bagi Telkomsel,” katanya.