Taman Nasional Ujung Kulon. Foto: commons.wikimedia.org
Industri

Telkomsel Digitalisasikan Taman Nasional Ujung Kulon, Mudahkan Petani untuk Memanen Madu

  • PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) membantu pemberdayaan digital di area konservasi Taman Nasional Ujung Kulon yang dapat memudahkan petani untuk memanen madu di sekitar lokasi.

Industri

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) membantu pemberdayaan digital di area konservasi Taman Nasional Ujung Kulon yang dapat memudahkan petani untuk memanen madu di sekitar lokasi.

Bantuan yang diberikan oleh Telkomsel merupakan salah satu rangkaian program Baktiku Negeri yang fokus terhadap aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (environmental, social, and governance/ESG).

Lewat program ini, Telkomsel melakukan kajian bersama dengan Taman Nasional Ujung Kulon untuk menjalankan riset dan menguji coba solusi digital yang dapat diterapkan untuk menumbuhkembangkan wilayah konservasi.

Solusi digital yang diberikan Telkomsel adalah pengaplikasian tagging (penandaan) dan tracking (pelacakan) lokasi madu hutan yang memudahkan para petani untuk memberdayakan hasil panen dengan waktu yang lebih efisien.

Executive Vice President West Area Sales Telkomsel Gilang Prasetya mengatakan, Taman Nasional Ujung Kulon memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan lewat adopsi digital.

"Penerapan digitalisasi ini tentunya akan meningkatkan efisiensi pemanenan dan akan memudahkan kerja para petani madu hutan,” kata Gilang melalui keterangan tertulis, Senin, 6 Juni 2022.

Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon Anggodo pun turut menambahkan bahwa keberhasilan program diukur dari manfaat yang diperoleh dari implementasi digital.

"Seperti kemudahan mengetahui lokasi titik pohon sarang madu yang presisi, mendata jalur petani madu secara legal, dan kemudahan distribusi informasi terkait data masa panen serta keterukuran nilai hasil hutan," ungkap Anggodo.

Sebagai informasi, Program Baktiku Negeriku adalah program untuk para pelaku pemberdayaan masyarakat seperti non-governmental organization (NGO), lembaga swadaya masyarakat (LSDM), yayasan, dan pusat komunitas yang beririsan langsung dengan isu-isu lingkungan di setiap area kerjanya. 

Sementara itu, Taman Nasional Ujung Kulon yang dipilih Telkomsel untuk digandeng dalam aksi corporate social responsibility (CSR) perusahaan adalah rumah bagi badak jawa bercula satu yang terancam punah.

Taman Nasional Ujung Kulon sudah ditetapkan oleh United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) sebagai warisan dunia dengan alamnya yang cukup terjaga dan vegetasi yang tumbuh dengan bebas.