<p>Direktur Sales Telkomsel Mas&#8217;ud Khamid (paling tengah), Presiden Direktur Tiphone Mobile Indonesia Tan Lie Pin (paling kiri) dan CEO GO-JEK Nadiem Anwar Makarim (paling kanan), saat peluncuran Go Pulsa, pembelian pulsa melalui driver Gojek pada Februari 2016. / Tiphone.co.id</p>
Industri

Telkomsel Pertimbangkan Beli Obligasi Konversi Gojek US$150 Juta

  • JAKARTA – PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) tengah mempertimbangkan berinvestasi di Gojek dengan membeli obligasi konversi senilai US$150 juta yang diterbitkan Gojek. Berdasarkan artikel Bloomberg yang terbit pada 29 Oktober 2020, seorang sumber menyebut Telkomsel sudah beberapa kali berdiskusi dengan Gojek mengenai rencana tersebut. Pembicaran ini sebagai strategi perusahaan untuk memperluas bisnis digital. Sejumlah sumber mengatakan […]

Industri

Gloria Natalia Dolorosa

JAKARTA – PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) tengah mempertimbangkan berinvestasi di Gojek dengan membeli obligasi konversi senilai US$150 juta yang diterbitkan Gojek.

Berdasarkan artikel Bloomberg yang terbit pada 29 Oktober 2020, seorang sumber menyebut Telkomsel sudah beberapa kali berdiskusi dengan Gojek mengenai rencana tersebut.

Pembicaran ini sebagai strategi perusahaan untuk memperluas bisnis digital.

Sejumlah sumber mengatakan masalah ini masih dibicarakan dan tidak ada kepastian bahwa kesepakatan akan dilanjutkan. Seorang perwakilan dari Gojek menolak berkomentar.

Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan perusahaan tidak dapat mengomentari kesepakatan karena terikat oleh perjanjian non-disclosure.

Namun, perusahaan terus mencari peluang untuk memperluas layanannya dengan membangun sumber daya yang ada, salah satunya melalui kemitraan dan membeli sumber daya eksternal termasuk startup.

Per 2019, Telkomsel memiliki 171 juta pelanggan dan menempatkannya sebagai operator nirkabel terbesar di Asia Tenggara.

Sementara itu, Gojek telah merampingkan bisnis intinya untuk fokus pada pembayaran digital, transportasi, dan pengiriman makanan di Indonesia. Startup ini didukung beberapa perusahaan teknologi terbesar di dunia termasuk Google, Tencent Holdings Ltd., Facebook Inc., dan PayPal Holdings Inc.