Telkomsel Pertimbangkan Beli Obligasi Konversi Gojek US$150 Juta
JAKARTA – PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) tengah mempertimbangkan berinvestasi di Gojek dengan membeli obligasi konversi senilai US$150 juta yang diterbitkan Gojek. Berdasarkan artikel Bloomberg yang terbit pada 29 Oktober 2020, seorang sumber menyebut Telkomsel sudah beberapa kali berdiskusi dengan Gojek mengenai rencana tersebut. Pembicaran ini sebagai strategi perusahaan untuk memperluas bisnis digital. Sejumlah sumber mengatakan […]
Industri
JAKARTA – PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) tengah mempertimbangkan berinvestasi di Gojek dengan membeli obligasi konversi senilai US$150 juta yang diterbitkan Gojek.
Berdasarkan artikel Bloomberg yang terbit pada 29 Oktober 2020, seorang sumber menyebut Telkomsel sudah beberapa kali berdiskusi dengan Gojek mengenai rencana tersebut.
Pembicaran ini sebagai strategi perusahaan untuk memperluas bisnis digital.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Sejumlah sumber mengatakan masalah ini masih dibicarakan dan tidak ada kepastian bahwa kesepakatan akan dilanjutkan. Seorang perwakilan dari Gojek menolak berkomentar.
Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan perusahaan tidak dapat mengomentari kesepakatan karena terikat oleh perjanjian non-disclosure.
Namun, perusahaan terus mencari peluang untuk memperluas layanannya dengan membangun sumber daya yang ada, salah satunya melalui kemitraan dan membeli sumber daya eksternal termasuk startup.
Per 2019, Telkomsel memiliki 171 juta pelanggan dan menempatkannya sebagai operator nirkabel terbesar di Asia Tenggara.
Sementara itu, Gojek telah merampingkan bisnis intinya untuk fokus pada pembayaran digital, transportasi, dan pengiriman makanan di Indonesia. Startup ini didukung beberapa perusahaan teknologi terbesar di dunia termasuk Google, Tencent Holdings Ltd., Facebook Inc., dan PayPal Holdings Inc.