sumber ig Teman Bus.jpg
Nasional

Teman Bus Berhasil Angkut 71 Juta Penumpang Selama Lima Tahun

  • Skema Buy The Service (BTS) adalah model penyediaan layanan transportasi publik di mana pemerintah membeli layanan angkutan umum dari operator swasta dengan standar tertentu.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Sejak diluncurkan pada tahun 2020, layanan "Teman Bus" dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berhasil menarik lebih dari 71 juta penumpang hingga tahun 2024. 

"Sejak keberadaannya pada tahun 2020 hingga 2024, sebanyak lebih dari 71 juta orang sudah merasakan manfaat penggunaan 'Teman Bus'," ungkap Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Tatan Rustandi. 

Hal itu dia sampaikan saat amengisi acara Tinjauan Aspek Kebijakan Publik dalam Penyelenggaraan Sistem Transportasi Perkotaan Berbasis Angkutan Umum Massal, di Universitas Diponegoro, Semarang, dilansir Senin, 14 Oktober 2024.

Layanan ini menggunakan skema Buy The Service (BTS) untuk memberikan alternatif transportasi massal yang efisien di tengah kota-kota besar yang menghadapi permasalahan kemacetan dan pencemaran udara.

Skema Buy The Service (BTS) adalah model penyediaan layanan transportasi publik di mana pemerintah membeli layanan angkutan umum dari operator swasta dengan standar tertentu. 

Dalam skema ini, pemerintah membayar biaya operasi angkutan, sementara operator bertanggung jawab untuk menjalankan layanan sesuai dengan kesepakatan terkait kualitas, frekuensi, rute, dan keamanan.

Pengguna Teman Bus

Pada tahun 2023, sebanyak 72% pengguna Teman Bus berasal dari pengendara sepeda motor (R2), sementara 23% adalah pengguna mobil (R4). Presentase tersebut mengindikasikan, layanan ini berhasil menarik perhatian pengendara yang sebelumnya mengandalkan kendaraan pribadi, bergeser ke transportasi umum.

Saat ini, Teman Bus tersedia di 11 kota besar, di antaranya Medan, Palembang, Solo, Yogyakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Makassar, dan lainnya. Dengan total armada yang mencapai 817 bus dan 54 mobil penumpang, layanan ini menjadi tulang punggung angkutan umum di kota-kota tersebut. 

Bus-bus yang digunakan memiliki kapasitas sekitar 40 hingga 60 penumpang, dilengkapi dengan kursi prioritas untuk penumpang lansia atau disabilitas.

Setiap kota yang mengoperasikan Teman Bus memiliki tarif yang berbeda-beda, tergantung kebijakan daerah masing-masing. 

Misalnya, di Palembang tarif Trans Musi sebesar Rp4.000, sedangkan di Surakarta, Batik Solo Trans dipatok sebesar Rp3.700. Di Surabaya, Trans Semanggi Suroboyo memiliki tarif tertinggi sebesar Rp6.200. Tarif ini diatur oleh Peraturan Kementerian Keuangan (PMK) Nomor 55 Tahun 2023.

Asal Mula Adanya Teman Bus

Pada mulanya penyediaan layanan dilakukan untuk mengatasi kemacetan yang disebabkan oleh peningkatan jumlah kendaraan pribadi, yang mencapai sekitar 8% per tahun. 

"Selain itu, banyaknya kendaraan bermotor di jalan juga mendorong terjadinya kemacetan," tambah Tatan.

Kemacetan ini tidak hanya mengganggu mobilitas warga, tetapi juga berdampak signifikan pada ekonomi. Sebagai contoh, di Jakarta, kemacetan menyebabkan kerugian ekonomi hingga Rp64 triliun per tahun, sementara kota-kota lain seperti Semarang, Surabaya, dan Medan mengalami kerugian sekitar Rp12 triliun per tahun.

Layanan "Teman Bus" dihadirkan sebagai solusi yang sesuai dengan kondisi jalanan di Indonesia yang relatif sempit, sehingga angkutan bus menjadi pilihan yang lebih praktis dibandingkan dengan moda transportasi lainnya. 

"Bus dipilih karena kota-kota di Indonesia memiliki jalan yang relatif sempit, sehingga lebih sesuai untuk implementasi bus," pungkas Tatan.

Kemenhub berharap agar pemerintah daerah turut mendukung perkembangan layanan ini melalui sosialisasi penggunaan angkutan umum kepada masyarakat luas.