Pubex di Kantor TMAS pada Rabu, 27 Maret 2024.
Bursa Saham

Temas (TMAS) Siap Bagi Dividen Rp456,41 miliar

  • PT Temas Tbk (TMAS) salah satu emiten layanan transportasi laut dan jasa membagikan deviden final tahun 2023 sebesar Rp456,41 miliar atau setara dengan Rp8 per lembar saham.
Bursa Saham
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - PT Temas Tbk (TMAS) salah satu emiten layanan transportasi laut dan jasa membagikan deviden final tahun 2023 sebesar Rp456,41 miliar atau setara dengan Rp8 per lembar saham.

Direktur Utama TMAS Faty Khusumo mengatakan keputusan pembagian dividen ini dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Dividen ini sama dengan sekitar 56% dari laba bersih tahun buku 2023.

"Pembagian dividen ini melanjutkan komitmen pembagian dividen yang sudah dilakukan di tahun 2023 senilai Rp754,68 miliar atau Rp132,8 per saham, sekitar 53,37% dari laba bersih 2022," katanya dalam Pubex di Kantor TMAS pada Rabu, 27 Maret 2024.

TMAS mencatat pendapatan sebesar Rp 4,31 triliun, sedikit turun dari tahun 2022 yang mencapai Rp4,88 triliun. Meski demikian, volume muatan naik 4%, mencapai 532.421 TEUs.

Laba bersih tahun 2023 tercatat sebesar Rp814,76 miliar, menurun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,41 triliun, terutama akibat dinamika pasar yang tidak menentu.

Sepanjang 2023, TMAS melakukan penambahan dua unit kapal,meningkatkan kapasitas angkutan sebesar 1.320 TEUs atau 26.952 DWT. Investasi strategis ini, bersama dengan partisipasi aktif dalam program Tol Laut dan pendirian beberapa anak usaha baru, menunjukkan komitmen perseroan dalam mengembangkan kapasitas dan diversifikasi usaha.

Net service revenue 2023 sebesar Rp4.306 miliar, cost service Rp3,192 miliar, gross profit Rp1,114 miliar. Liabilitas Rp1,486 miliar, total ekuitas Rp2,583 dan total aset Rp4,069 miliar

Target 2024, PT TEMAS Tbk. menetapkan target laba bersih meningkat 23% menjadi Rp1 triliun. Dengan peningkatan volume peti kemas sebesar 5% menjadi 556.607 TEUs (twenty feet equivalent unit, kontainer ukuran 20 kaki), serta mengejar pertumbuhan pendapatan sebesar 16% hingga Rp5 triliun di tahun 2024.

Faty Khusumo, menyatakan kepercayaannya pada prospek industri yang positif, yang banyak didukung oleh ekspansi infrastruktur pemerintah.