Temasek Singapura Akuisisi Matahari Hypermart Milik Grup Lippo Rp4,2 Triliun
Anderson Investments Pte Ltd (Anderson), entitas usaha dari Temasek Holdings Singapura mengambil alih 19% saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) milik Grup Lippo dari Prime Star Investment Pte Ltd (PSI).
Korporasi
JAKARTA – Anderson Investments Pte Ltd (Anderson), entitas usaha dari Temasek Holdings Singapura mengambil alih 19% saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) milik Grup Lippo dari Prime Star Investment Pte Ltd (PSI).
Akuisisi saham ini merujuk perjanjian penempatan hak tukar (exchangeable rights subscription agreement) antara Anderson dan PSI pada 31 Januari 2013. Perjanjian itu lalu diubah menjadi perjanjian kerja sama pada 2 Februari 2018.
PSI sendiri adalah 100% anak usaha dari PT Multipolar Tbk (MLPL) yang juga memiliki 1.402.947.000 saham atau sekitar 19% saham MPPA. Lalu, PSI menerbitkan exchangeable rights senilai US$300 juta setara Rp4,2 triliun (kurs Rp14.000 per dolar Amerika Serikat) yang diterima oleh Anderson.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Sekretaris Perusahaan Multipolar, Natalie Lie mengatakan, dalam perjanjian penempatan hak tukar itu ditetapkan bahwa Anderson dapat menukarkan dana US$300 juta tersebut dengan 1,4 miliar lembar saham MPPA paling lambat 31 Januari 2021.
“Pada tanggal 18 Januari 2021, Anderson mengirimkan notifkasi untuk melaksanakan hak tukar. Pada tanggal 26 Januari 2021, telah dilakukan crossing 1.402.947.000 saham MPPA dari PSI ke Anderson sebagai penyelesaian pelaksanaan hak tukar,” paparnya melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 28 Januari 2021.
Dengan begitu, Temasek melalui Anderson bakal menjadi pemegang saham MPPA usai transaksi itu dilaksanakan. Sementara, PSI tidak lagi memiliki kepemilikan saham pada perusahaan ritel pemilik Hypermart dari Grup Lippo tersebut.
Saham MPPA digenggam oleh Mochtar Riady lewat PT Multipolar Tbk. (MLPL) yang kini dikendalikan oleh anaknya, James T. Riady. Mochtar Riady adalah konglomerat terkaya ke-12 di Indonesia versi majalah Forbes 2019. Kekayaannya ditaksir mencapai US$2,1 miliar setara Rp33,6 triliun dari properti, ritel, kesehatan, media, dan pendidikan.
Perseroan mengoperasikan toko Hypermart, Foodmart, Hyfresh, Primo, Boston Health & Beauty, FMX dan SmartClub di lebih dari 150 lokasi di Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia.
Pada akhir perdagangan Kamis 28 Januari 2021, saham MPPA anjlok 3,37% ke level harga Rp86 per lembar. Setali tiga uang, saham MLPL juga terkoreksi hingga 6,56% mendekati auto reject bawah (ARB) ke harga Rp57 per lembar. (SKO)