Setelah Kakao, Tembakau Menyusul Sebagai Komoditas Potensial Pacitan
Nasional

Tembakau Digadang Jadi Komoditas Potensial Pacitan

  • Tak lama, menyusul tembakau digadang-gadang sebagai isu strategis yang layak untuk diteliti dan dikembangkan. Langkah ini diambil untuk mendukung kesejahteraan masyarakat pada sektor pertanian.

Nasional

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Belum lama ini, Pacitan mengangkat Kakao sebagai komoditas yang potensial. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian bersama dengan Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) tengah fokus memaksimalkan keunggulan kakao Pacitan yang ternyata memiliki kualitas baik. 

Tak lama, menyusul tembakau digadang-gadang sebagai isu strategis yang layak untuk diteliti dan dikembangkan. Langkah ini diambil untuk mendukung kesejahteraan masyarakat pada sektor pertanian. 

Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji dalam Panen Perdana Tembakau di Desa Tahunan, Kecamatan Tegalombo beberapa waktu lalu menunjukkan dukungannya untuk kegiatan pengembangan tembakau di Kota 1001 Gua tersebut. Ia bahkan membahas rencana pembangunan taman tembakau di wilayah tersebut bersama para petani.

Sosok yang akrab disapa Mas Aji itu juga berpesan agar petani tembakau tetap konsisten dalam kegiatan pertanian termasuk penjualan hasil panennya.

“Tetap istiqomah dan bangun komitmen bersama dengan pihak mitra yang menampung hasil panen. Untuk menjaga keberlanjutan usaha tembakau,” terangnya. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Pacitan, Sugeng Santoso menyebut tembakau dapat menjadi alternatif pilihan agar pertanian tetap produktif. 

“Menjadi alternatif pilihan petani untuk memanfaatkan lahan pertaniannya agar tetap produktif pada saat musim kemarau,” ucapnya dikutip TrenAsia.com dari keterangan resmi. 

Komoditas Tembakau di Pacitan 

Dikutip dari data Badan Pusat Statistik tahun 2021, luas areal tanaman perkebunan komoditas tembakau di Pacitan memang berada di urutan terbawah. 

Perkebunan kelapa menempati posisi teratas dengan luas areal 23.617 hektar disusul komoditas kakao seluas 5.645 hektar, komoditas kopi dengan luas areal 2.442 hektar dan yang terakhir barulah komoditas tembakau dengan luas areal 203 hektar. 

Dari areal perkebunan 203 hektar tersebut, Pacitan berhasil memproduksi tembakau hingga 35 ton pada 2021 dan naik lebih dari dua kali lipat yaitu 89 ton pada tahun 2022.