<p>Tanaman Tembakau/ Sumber: ahlitani.com</p>
Industri

Tembakau Kemloko, Primadona dari Temanggung

  • JAKARTA – Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah telah lama dikenal sebagai sentra perkembunan tembakau. Salah satu primadonanya adalah varietas Kemloko yang khas dari Temanggung yang mendominasi 90% perkembunan tembakau di sana. Selain masuk kategori tembakau berkualitas tinggi, tembakau Kemloko juga telah dikembangkan menjadi parfum oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian pada akhir Juli […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah telah lama dikenal sebagai sentra perkembunan tembakau.

Salah satu primadonanya adalah varietas Kemloko yang khas dari Temanggung yang mendominasi 90% perkembunan tembakau di sana.

Selain masuk kategori tembakau berkualitas tinggi, tembakau Kemloko juga telah dikembangkan menjadi parfum oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian pada akhir Juli lalu.

Terbaru, Balitbangtan merilis 82 varietas unggu baru (VUB) yaitu tembakau Temanggung Kemloko 4, 5, dan 6 Agribun. Hasilnya, ketiga VUB ini mampu menghasilkan tembakau kering dengan jumlah lebih banyak dari varietas lain.

Ketiganya dibidik untuk menghasilkan 0,9 sampai 1 ton tembakau kering per hektare, jauh lebih banyak dibanding varietas lain dengan rerata tembakau keringnya 0,7 ton per hektare.

Upaya diversifikasi produk tembakau ini bertujuan untuk memberi nilai tambah dan menyerap produksi tembakau lokal selain untuk mencukupi kebutuhan produsen rokok.

Pasalnya, areal perkembunan tembakau di Temanggung mengalami penyusutan pada masa tanam tahun ini. Tercatat telah terjadi penurunan seluas 4.600 hektare menjadi hanya 14.100 hektare dibandingkan tahun lalu 18.700 hektare.

Petani Beralih

Menurut penelusuran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung, susutnya areal perkebunan tembakau disebabkan oleh beralihnya petani tembakau ke tanaman pangan. Hal ini sebagai respons dari pandemi COVID-19, sehingga turut memengaruhi preferensi tanam para petani.

Dengan areal perkebunan saat ini dan rerata produksi 0,7 ton per hektare, maka produktivitas tahun ini diperkirakan mencapai 9.800 ton tembakau.

Berkurangnya jumlah produksi tembakau membuat Bupati Temanggung, M. Al Khadiz meminta dua pabrik rokok yaitu PT Gudang Garam dan PT Djarum untuk memaksimalkan penyerapan tembakau lokal.

Biasanya, PT Gudang Garam mampu menyerap 8.500 ton dan PT Djarum 4.500 ton. “Pada masa tanam ini, kualitas tembakau bagus dan luasanya menurun, maka kita sampaikan ke pihak pabrik agar tembakau Temanggung diberi harga yang pantas sesuai dengan kualitasnya yang tinggi,” kata Al Khadiz, melansir Antara, Jumat, 7 Agustus 2020.

Tidak hanya mengandalkan pabrik rokok, Al Khadiz juga meminta petani untuk tetap menjaga kualitas tanaman tembakaunya agar serapan pabrikan tetap optimal. Caranya, hasil tembakau dari Temangggung jangan sampai dicampur dengan tembakau dari luar daerah.