Tembok Berlin, Saksi Sejarah 32 Tahun Jerman Bersatu
- 3 Oktober diperingati sebagai hari bersatunya negara Jerman yang dulunya terpisah dua bagian barat dan timur oleh Tembok Berlin.
Foto
Tepat hari ini, 3 Oktober, seluruh rakyat Jerman merayakan kembali bersatunya negeri itu. Reunifikasi terjadi setelah lebih dari 45 tahun masyarakat Bavaria hidup terbelah di Jerman Barat dan Jerman Timur. Hal itu merupakan buntut dari kekalahan Jerman saat Perang Dunia II. Pembagian tersebut diatur dalam Perjanjian Postdam yang disepakati pada 2 Agustus 1945.
Antara 1947 dan 1949, tiga zona Barat yang masing-masing diduduki oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis digabungkan, membentuk Republik Federal Jerman (Jerman Barat). Sementara Jerman Timur yang diduduki oleh Uni Soviet menjadi Republik Demokratik Jerman. Pemisahan itu ditandai dengan pembangunan Tembok Berlin pada 1961.
Setelah melemahnya kekuatan politik ekonomi Uni Soviet pada 1980-an, yang diikuti dengan melonggarnya intervensi atas politik Blok Timur, rakyat Jerman Timur melakukan pemberontakan dan revolusi demi lepas dari pengaruh Negeri Tirai Besi.
- Agung Podomoro Group Hadirkan Kawasan Super Premium “The Premiere Hills” Di Wilayah Kalimantan Timur
- SWAT Masuk Imbas Digugat Pailit, Ini 136 Saham Dalam Pemantauan Khusus
- Poundsterling Melemah Terhadap Dolar, Pemerintah Inggris Terus Awasi Pasar Keuangan
Pada 1989, terjadi demonstrasi besar-besaran oleh masyarakat Jerman Timur dan peruntuhan Tembok Berlin. Pada 22-23 Agustus 1990, Parlemen Rakyat atau Volkskammer memutuskan bahwa Republik Demokratik Jerman akan bergabung dengan Republik Federal Jerman.
Perwakilan kedua Jerman kemudian menandatangani Perjanjian Persatuan atau Einigungsvertrag pada 31 Agustus 1990. Pada sidang Volkskammer yang diadakan pada 20 September 1990, parlemen sepakat tentang reunifikasi. Realisasi penyatuan Jerman secara resmi terwujud pada 3 Oktober 1990, bertempat di Gedung Reichstag.
Mulanya reunifikasi Jerman memicu angka pengangguran. Hal itu disebabkan oleh biaya persatuan ulang yang sangat tinggi hingga menyebabkan pertumbuhan ekonomi Jerman tersendat. Namun perlahan tapi pasti Jerman berhasil mengendalikan perekonomiannya.
Saat ini, negeri berpenduduk 85 juta jiwa tercatat sebagai kekuatan ekonomi nomor satu di Benua Biru. Belum lama ini, wartawan TrenAsia.com berkunjung ke Berlin, menyaksikan lokasi bekas Tembok Berlin dan Checkpoint Charlie. Di lokasi bekas berdirinya tembok nan angker saat ini dibangun sebuah museum yang menggambarkan kekejaman Nazi Jerman. Sedangkan Checkpoint Charlie dahulu dikenal sebagai gerbang pemeriksaan bagi warga belahan Barat atau Timur yang ingin bepergian dari negerinya. Bagian Barat dijaga oleh serdadu Amerika Serikat, sebelah Timur oleh prajurit Uni Soviet. Dulu orang yang nekat menerobos gerbang itu seketika akan ditembak mati. Foto : Andi Reza Rohadian/TrenAsia