Logo di Kantor Bursa Efek Indonesia IDX di kawasan SCBD Jl Sudirman Jakarta Selatan, Kamis 26 Januari 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Bursa Saham

Tembus Rp11 Ribu Triliun, Kapitalisasi Pasar BEI Tertinggi di ASEAN

  • Pasar modal Indonesia menduduki market cap atau kapitalisasi pasar nomor wahid di ASEAN. Market cap Indonesia mencapai US$721,59 miliar atau setara Rp 11.298 triliun per November 2023.
Bursa Saham
Chrisna Chanis Cara

Chrisna Chanis Cara

Author

JAKARTA—Pasar modal Indonesia menduduki market cap atau kapitalisasi pasar nomor wahid di ASEAN. Market cap Indonesia mencapai US$721,59 miliar atau setara Rp 11.298 triliun per November 2023. 

Angka itu mengungguli Thailand di posisi kedua dengan market cap US$490,88 miliar atau Rp7.685 triliun. Sementara itu, Singapura berada di posisi ketiga dengan market cap US$384,56 miliar atau Rp6.020 triliun. 

“Nilai Indonesia lebih tinggi dari Thailand, Singapura, Malaysia, Vietnam. Yang paling kecil market cap-nya itu adalah US$222 miliar,” ujar Kepala Divisi Riset BEI Verdi Ikhwan dalam Edukasi Wartawan Market Outlook 2024 yang digelar secara daring, Rabu, 13 Desember 2023. 

Capaian tersebut dinilai tak lepas dari penambahan emiten baru sehingga ada kenaikan indeks dibanding tahun lalu. Meski demikian, Indonesia masih berada di bawah Malaysia dalam jumlah perusahaan tercatat. 

Potensi Pertumbuhan

Sebagai informasi, Malaysia memiliki sebanyak 990 perusahaan tercatat. Jumlah itu diikuti oleh Thailand, Singapura, Vietnam, dan Filipina. Terkait jumlah investor, Verdi mengatakan Indonesia memiliki lebih dari lima juta investor. Verdi mengakui angka itu masih di bawah Vietnam yang sudah mengantongi hampir tujuh juta investor.

Namun jika merujuk kapasitas dan potensi pertumbuhan, Indonesia dinilai masih memiliki ruang yang besar untuk berkembang. Jumlah investor sekitar lima juta tersebut, imbuh Verdi, hanya sekitar 1,88% dari total jumlah penduduk Indonesia.

Dalam konteks ASEAN, volume transaksi harian (RNTH) Indonesia berada di angka Rp 10,5 triliun. Meski Indonesia berada di peringkat ketiga setelah Thailand dan Singapura, jika dikonversikan ke dolar, jumlah tersebut sekitar US$697 miliar per hari. “Kalah dari Singapura dan Thailand yang sudah mencapai US$ 1,5 triliun per hari,” jelas Verdi. 

Lebih lanjut, Indeks Saham Pengembang (PI) Indonesia masih bisa bersaing meski berada di urutan belasan setelah Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Verdi mengungkapkan Indeks PI Indonesia mencapai 14,05%, kalah tipis dari Filipina dan Singapura yang masing-masing memiliki angka 12% dan 10,99%.