Menara BNI
Perbankan

Tembus Rp15,75 Triliun, Laba Bersih BNI Tumbuh 15,75 Persen per Kuartal III-2023

  • BNI menyalurkan kredit senilai Rp 671,4 triliun hingga September 2023, dengan pertumbuhan 7,8% secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Perbankan

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA -  PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mencatatkan kinerja positif sepanjang kuartal III-2023 dengan peraihan laba bersih sebesar Rp15,75 triliun. Angka ini meningkat sebesar 15,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 yang sebesar Rp 13,7 triliun. 

Pada periode yang sama, BNI menyalurkan kredit senilai Rp 671,4 triliun hingga September 2023, dengan pertumbuhan sebesar 7,8% secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Kredit pada segmen korporasi swasta blue chip tumbuh sebesar 19,2% yoy menjadi Rp251,6 triliun. Kemudian, kredit BNI pada segmen enterprise, yang merupakan bagian dari value chain langsung dari nasabah korporasi, tumbuh sebesar 10,2% yoy menjadi Rp57,4 triliun.

Sementara itu, segmen konsumer juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, dengan pertumbuhan sebesar 12,7% yoy menjadi Rp119,5 triliun, terutama didorong oleh pertumbuhan personal loan dan kredit pemilikan rumah (KPR).

Rasio nonperforming loan (NPL) BNI pada September berada pada level 2,3%, menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan angka 3% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Rasio loan at risk (LAR) berada pada level 14,4%, menunjukkan perbaikan signifikan dari posisi 19,3% pada September tahun 2022. 

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menjelaskan, di tengah meningkatnya risiko ekonomi global, BNI telah mengambil langkah-langkah yang bijak dengan membangun likuiditas yang kuat. Hingga September 2023, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 9,1% yoy mencapai Rp 747,6 triliun. 

Meskipun tren kenaikan suku bunga acuan mempengaruhi biaya bunga dana (cost of fund/COF) dan tren ini terjadi di seluruh sektor perbankan, COF BNI saat ini tetap rendah, yaitu sekitar 2%, yang secara struktural masih lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi yang berada di atas 3%.

“Di tengah kondisi tersebut, kami bersyukur COF kami saat ini di kisaran 2%, masih lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi di atas 3%,” ujar Royke dalam konferensi pers paparan kinerja BNI kuartal III-2023 yang digelar secara virtual, Selasa, 31 Oktober 2023.

Keberhasilan ini juga dikatakan Royke didukung oleh peran penting channel digital BNI, yang mampu menyediakan layanan yang kompetitif untuk mendorong pertumbuhan giro dan tabungan (current account saving account/CASA) berbasis transaksi yang kuat. 

Selain itu, rasio kecukupan permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) terus meningkat, dari 18,9% tahun lalu menjadi 21,9% per September 2023, melebihi persyaratan modal minimum sebesar 13,8%. Tingginya rasio kecukupan permodalan ini memberikan BNI kemampuan yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan ekspansi bisnis dan investasi BNI group.