Ilustrasi aset kripto Bitcoin.
Fintech

Tembus US$70.000 di Awal Juni, Bitcoin Diprediksi Bisa Capai US$120.000 di Akhir 2024

  • Pada hari Rabu, 5 Juni 2024 pukul 17.00 WIB, Bitcoin masih melanjutkan tren kenaikan dengan menempati posisi harga US$70.859.

Fintech

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA – Bitcoin (BTC) kembali menguat hingga menyentuh angka US$70.275 pada perdagangan awal bulan ini, tepatnya pada 3 Juni 2024. Kenaikan ini melanjutkan tren positif Bitcoin yang berhasil menutup bulan Mei dengan peningkatan sebesar 11,07%, sekaligus mematahkan tren "Sell In May" yang telah terjadi selama tiga tahun terakhir.

Terbaru, yakni pada hari Rabu, 5 Juni 2024 pukul 17.00 WIB, Bitcoin masih melanjutkan tren kenaikan dengan menempati posisi harga US$70.859.

Panji Yudha, Financial Expert Ajaib Kripto, mengungkapkan bahwa selama bulan Mei 2024, Bitcoin bergerak di antara US$56.555 hingga US$71.946. 

Di sisi lain, Ethereum (ETH) mencatatkan kenaikan yang lebih signifikan, ditutup dengan peningkatan sebesar 24,65% sepanjang bulan Mei 2024 dan bergerak di kisaran US$2.815 hingga US$3.973.

Menurut Panji, kinerja positif Bitcoin didorong oleh inflow pada pekan terakhir bulan Mei 2024, dengan mencatatkan inflow sebesar US$170,9 juta, melanjutkan tren netinflow selama tiga minggu berturut-turut.

Ethereum juga mengalami lonjakan harga akibat keputusan SEC pada 23 Mei 2024 yang menyetujui 8 aplikasi pengajuan ETF Ethereum spot. 

Persetujuan ini datang empat setengah bulan setelah SEC menyetujui beberapa aplikasi ETF spot Bitcoin pada 10 Januari 2024, menandai pencapaian penting bagi industri kripto.

Di sisi lain, penguatan Bitcoin juga didukung oleh data ekonomi Amerika Serikat yang berada di bawah ekspektasi pasar, mengindikasikan kemungkinan penurunan suku bunga acuan dalam beberapa bulan mendatang. 

Pada Jumat, 31 Mei 2024, data indeks harga Price Consumption Expenditure (PCE) inti AS mencatat kenaikan sebesar 0,2% dari bulan sebelumnya pada April 2024, setelah sebelumnya naik 0,3% pada Maret. 

Kenaikan inflasi ini merupakan yang paling lambat sepanjang tahun 2024 dan berada di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan sebesar 0,3%.

Baca Juga: 53 Persen Investor dan Trader Lebih Memilih Koin Meme Dibanding Bitcoin, Ini Alasannya

Pada Sabtu, 1 Juni 2024, Bitcoin dibuka pada harga sekitar US$67.490. Berdasarkan data dari Coinglass, selama satu dekade terakhir (2013-2023), Bitcoin cenderung mengalami kenaikan tipis sekitar 0,33% pada bulan Juni. 

Sebaliknya, Ethereum (ETH) dibuka pada harga US$3.760 dan secara historis cenderung turun sebesar 6,38% setiap bulan Juni (rata-rata dari periode 2016-2023).

“Setelah ETF dan Bitcoin halving, katalis utama berikutnya adalah penurunan suku bunga. Bitcoin kemungkinan akan  tetap melanjutkan momentum bullishnya seiring dengan rilis data makro, untuk melihat jalur yang lebih jelas untuk penurunan suku bunga AS,” ujar Panji kepada TrenAsia, dikutip Rabu, 5 Juni 2024.

Diprediksi Bisa Tembus US$120.000

Sebuah survei yang dilakukan oleh media kripto global AMBCrypto, yang melibatkan 557 responden dari berbagai belahan dunia, mengungkapkan bahwa mayoritas responden percaya Bitcoin bisa naik hingga 80% pada Desember 2024. 

Ini berarti harga Bitcoin bisa mencapai US$121.953 pada akhir tahun 2024. Sebanyak 65,5% responden masih memiliki Bitcoin, menunjukkan bahwa Bitcoin tetap menjadi primadona di tengah narasi yang berkembang.

Crypto Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin, menjelaskan abhwa bitcoin sebagai aset kripto dengan kapitalisasi terbesar masih menjadi acuan pergerakan koin-koin lainnya. 

Selain itu, adopsi Bitcoin oleh berbagai institusi global yang semakin meningkat juga mencerminkan penguatan konsensus masyarakat global terhadap Bitcoin.

Ia menambahkan bahwa meningkatnya adopsi institusi ini tidak hanya menaikkan optimisme pasar terhadap prospek harganya, tetapi juga berpotensi berkembang pada skala yang lebih besar. Fahmi melanjutkan bahwa pasar kripto saat ini berada pada siklus bullish tahap awal. 

Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang melambat dengan pertumbuhan GDP turun dari 3,4% pada kuartal IV 2023 ke 1,3% pada kuartal I 2024 dapat menjadi persepsi positif bagi para investor kripto. 

Dikatakan oleh Fahmi, situasi ini bisa mempercepat The Fed untuk menurunkan suku bunga, yang tentu akan berdampak positif bagi pasar kripto.

“Situasi yang ada dapat berpotensi menjadi katalis yang cukup kuat untuk mendukung pasar kripto pada level harganya saat ini. Nantinya, terdapat prospek bahwa situasi ini akan menjadi fondasi yang solid sambil menantikan adanya katalis positif yang cukup kuat untuk menggerakkan pasar. Mengingat secara siklus, pasar kripto saat ini dapat dikatakan sudah berada pada siklus bullish tahap awal,” ujarnya.

Fahmi mengimbau kepada investor untuk tetap menyesuaikan strategi sesuai tujuan investasi atau trading masing-masing.