Lautan laut
Sains

Temuan Baru, Ilmuwan Sebut Warna Lautan Ternyata Berubah

  • Warna lautan telah berubah secara signifikan selama 20 tahun terakhir.
Sains
Rumpi Rahayu

Rumpi Rahayu

Author

JAKARTA - Warna lautan telah berubah secara signifikan selama 20 tahun terakhir.  Menurut  para ilmuwan di MIT, Pusat Oseanografi Nasional di Inggris, penyebabnya  kemungkinan besar adalah  perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia. Lapor

mengutip Jurnal Nature Jumat, 21 Juli 2023,  para ilmuwan mendeteksi perubahan warna air laut selama dua dekade terakhir. Hal ini tidak dapat dijelaskan hanya dengan variabilitas alami dari tahun ke tahun. 

Meski tak terlihat oleh mata manusia, perubahan warna ini telah terjadi di lebih dari 56% lautan di dunia.  Science Daily meleporkan jumlah bentangan ini bahkan lebih besar dari total luas daratan di Bumi. 

Lebih detail, para peneliti menemukan bahwa wilayah laut tropis di dekat khatulistiwa telah menjadi semakin hijau dari waktu ke waktu. Pergeseran warna lautan menunjukkan bahwa ekosistem di permukaan lautan juga telah berubah, karena warna lautan merupakan cerminan literal dari organisme dan material di perairannya.

Pada titik ini, para peneliti tidak dapat mengatakan bagaimana tepatnya ekosistem laut berubah untuk mencerminkan perubahan warna tersebut. Tapi mereka cukup yakin akan satu hal: Perubahan iklim yang disebabkan manusia kemungkinan besar adalah penyebabnya.

"Saya telah menjalankan simulasi yang telah memberi tahu saya selama bertahun-tahun bahwa perubahan warna lautan ini akan terjadi," kata rekan penulis studi Stephanie Dutkiewicz, ilmuwan peneliti senior di Departemen Ilmu Bumi, Atmosfer, dan Planet MIT dan di Center for Global Change Science. "Untuk benar-benar melihatnya terjadi secara nyata tidak mengherankan, tetapi menakutkan. Dan perubahan ini konsisten dengan perubahan yang disebabkan oleh manusia terhadap iklim kita."

"Ini memberikan bukti tambahan tentang bagaimana aktivitas manusia memengaruhi kehidupan di Bumi dalam skala spasial yang sangat besar," tambah penulis utama BB Cael PhD '19 dari Pusat Oseanografi Nasional di Southampton, Inggris. "Ini cara lain manusia mempengaruhi biosfer . "

Penulis-penulis lain di penelitian ini diantaranya adalah Stephanie Henson dari National Oceanography Center, Kelsey Bisson di Oregon State University, dan Emmanuel Boss dari University of Maine.

Warna Lautan

Warna lautan adalah produk visual dari apa pun yang ada di lapisan atasnya. Umumnya, perairan yang berwarna biru tua mencerminkan sangat sedikit kehidupan, sedangkan perairan yang lebih hijau menunjukkan adanya ekosistem, terutama fitoplankton yaitu mikroba mirip tanaman yang banyak hidup di bagian atas lautan dan mengandung klorofil pigmen hijau. Pigmen membantu plankton mendapatkan sinar matahari. Sinar matahari inilah yang mereka gunakan untuk menangkap karbon dioksida dari atmosfer dan mengubahnya menjadi gula.

Fitoplankton sendiri merupakan fondasi jaring makanan laut dengan tugas menopang organisme yang semakin kompleks, ikan, dan burung laut serta mamalia laut. Fitoplankton juga merupakan otot yang kuat dalam kemampuan laut untuk menangkap dan menyimpan karbon dioksida. 

Oleh karena itu, para ilmuwan tertarik untuk memantau fitoplankton di permukaan lautan dan untuk melihat bagaimana komunitas penting ini dapat merespons perubahan iklim. Untuk melakukannya, para ilmuwan telah melacak perubahan klorofil, berdasarkan rasio berapa banyak cahaya biru versus hijau yang dipantulkan dari permukaan laut, yang dapat dipantau dari luar angkasa.