Jerman Khawatir, Rusia Akan Setop Total Pasokan Gasnya
Dunia

Temukan Benda Aneh di Bekas Ledakan Saluran Pipa Gas, Denmark Ajak Operator Nord Stream Cek Lokasi

  • Denmark mengundang operator pipa Nord Stream 2 untuk membantu menyelamatkan objek tak dikenal di dekat bekas ledakan.

Dunia

Rizky C. Septania

KOPENHAGEN- Denmark mengundang operator pipa Nord Stream 2 yang dikendalikan Rusia untuk membantu menyelamatkan objek tak dikenal di dekat pipa gas utuh yang tersisa di bawah Laut Baltik.

Hal tersebut merupakan tindak lanjut dari penyelidikan atas tiga ledakan yang terjadi pada September lalu di jalur pipa Nord Stream. Ledakan terjadi di zona ekonomi eksklusif Swedia dan Denmark. Kedua negara mengatakan ledakan itu disengaja, tetapi belum menentukan siapa yang bertanggung jawab.

Baru-baru ini, ketika melakukan pemeriksaan, pihak berwenang Denmark mengatakan telah menemukan sebuah benda berbentuk tabung. Benda tersebut menonjol sekitar 40 cm dari dasar laut dan memiliki diameter kisaran 10 cm.

Benda tersebut  ditemukan pada saat pemeriksaan sisa pipa utuh terakhir oleh operator Nord Stream 2 AG yang berbasis di Swiss.

"Dengan maksud untuk mengklarifikasi lebih lanjut mengenai sifat objek tersebut, otoritas Denmark telah memutuskan untuk menyelamatkan objek tersebut dengan bantuan dari Pertahanan Denmark. Badan Energi Denmark, dalam konteks itu telah mengundang pemilik jalur pipa Nord Stream 2 AG untuk berpartisipasi dalam operasi tersebut," kata Badan Energi Denmark sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin, 27 Maret 2023.

Pihak berwenang telah menilai bahwa objek tersebut tidak menimbulkan risiko keselamatan langsung. Namun, rupanya keberadaan objek tersebut sebelumnya telah diketahui oleh Rusia.

Pekan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa sebuah kapal yang disewa oleh Gazprom  menemukan objek seperti antena sekitar 30 km dari lokasi ledakan. Tidak jelas apakah dia merujuk pada objek yang sama yang akan coba diselamatkan oleh otoritas Denmark.

Sebagaimana diketahui, jalur gas tersebut dibangun untuk mengirimkan gas dari perusahaan Rusia, Gazprom ke Jerman. Namun pada saat hubungan Rusia dan Barat menjadi tegang,  pipa ini menjadi penyebab lain dalam pergolakan antara Rusia dan Barat sejak Negeri Beruang Merah menjalankan invasinya ke Ukraina.

Saat ini, pipa utuh terakhir tidak digunakan karena Eropa telah memutuskan sebagian besar hubungan energi dengan Rusia. Namun, pipa itu masih mengandung gas walaupun operator telah menurunkan tekanannya sebagai tindakan pencegahan pada tahun lalu.