Tenang, Ini Sejumlah 'Vaksin' Resesi yang Dimiliki Indonesia Versi APINDO
- Jelang penghabisan 2022, narasi ancaman resesi masih kuat terdengar.
Nasional
JAKARTA – Jelang penghabisan 2022, narasi ancaman resesi masih kuat terdengar. Meskipun dunia usaha kompak optimistis, namun hantu resesi masih juga menghantui.
Ketua Komite Analis Kebijakan Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Ajib Hamdani mengatakan dari sisi potensi ekonomi, paling tidak ada tiga) hal yang mendorong optimisme ekonomi menyambut tahun 2023.
Pertama, jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar. Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada akhir 2021 menunjukkan jumlah penduduk mencapai 273 juta jiwa. Bahkan diperkirakan sudah melebihi 275 juta pada akhir tahun 2022 ini.
"Dalam sebuah ekosistem ekonomi, jumlah penduduk adalah market atau demand. Dengan demand yang besar, maka konsumsi akan terjaga dengan baik," kata Ajib secara tertulis, dikutip Jumat 30 Desember 2022.
- BKPM Catat Nilai Tambah Industri Logam Melejit 90,7 Persen Berkat Hilirisasi
- Keren! Investor Pasar Modal Tembus 10,3 Juta, Separuhnya Anak Muda
- Viral Disebut Sebagai Malaikat Pencatat Ruko Kosong, Segini Biaya Buka Franchise Mixue
- IHSG Diproyeksi Bergerak Sideways, Inilah Menu Saham di Hari Terakhir Perdagangan 2022
Potensi yang kedua adalah melimpahnya sumber daya alam dan komoditas. Pemerintah, kata Ajib sudah melakukan langkah tepat dengan melakukan program transformasi ekonomi dengan melakukan downstream atau hilirisasi, yang bisa meningkatkan nilai tambah.
Potensi ketiga adalah kekuatan UMKM yang menjadi penyangga utama pertumbuhan ekonomi. UMKM adalah sektor usaha yang mempunyai resiliensi atau daya bangkit yang cepat. Kalau pemerintah bisa memberikan daya ungkit maksimal di sektor UMKM ini, maka pertumbuhan ekonomi akan tetap terjaga bahkan bisa terakselerasi dengan lebih cepat.
Dengan membandingkan sisi permasalahan atau tantangan yang ada, dengan sisi potensi ekonominya, Ajib menilai Indonesia masih mempunyai banyak keuntungan memasuki tahun 2023. Ketika kondisi global mendapatkan efek negatif pasca pandemi, Indonesia justru bisa bangkit lebih cepat.
"Indonesia mempunyai potensi yang jauh lebih besar daripada tantangan yang ada. Narasi resesi akan terpinggirkan dengan optimisme ekonomi."