gruppo-wagner.jpg
Dunia

Tentara Bayaran Rusia Rekrutmen Besar-Besaran, Butuh 10.000 Ton Senjata per Bulan

  • Grup Wagner Rusia sedang membuka rekrutmen besar-besaran.

Dunia

Amirudin Zuhri

MOSKOW- Grup Wagner Rusia sedang membuka rekrutmen besar-besaran. Langkah ini dilakukan saat kelompok tentara bayaran itu berusaha untuk mengisi kembali kekuatannya.

Pemilik Wagner, Yevgeny Prigozhin dalam postingannya di media sosial mengatakan pihaknya membuka pendaftaran anggota baru di 42 kota di Rusia. “Pasukan baru akan datang,” katanya. Tetapi  dia tidak memberikan  berapa yang akan direkrut. 

Tentara bayaran Wagner telah berada di garis depan dari beberapa pertempuran paling sengit selama Perang Ukraina. Salah satunya adalah upaya Rusia  menguasai Bakhmut.

Prigozin mengatakan terlepas  perlawanan kolosal angkatan bersenjata Ukraina, pasukannya akan terus maju. Pasukannya kini disebut tinggal sekitar 1 mil dari pusat kota Bakhmut yang masih dikendalikan Ukraina.

Dalam postingan terpisah di media sosial pada  Jumat 10 Maret 2023 Prigozhin mengatakan Ukraina sedang mempersiapkan serangan balasan di dekat Bakhmut. Dan tentu saja pihaknya akan melakukan segala yang kami bisa untuk mencegah hal ini terjadi.

Amerika Serikat menilai  Wagner memiliki sekitar 50.000 pasukan di Ukraina. Mereka   termasuk 40.000 narapidana yang telah direkrut Prigozhin dari penjara Rusia dengan janji pengampunan hukuman jika mereka bertahan enam bulan di garis depan. Namun, pada Februari, dia mengatakan dia tidak lagi diizinkan mempekerjakan narapidana langsung dari penjara.

Ukraina telah memutuskan untuk terus bertempur di Bakhmut. Kota ini telah  hancur dalam serangan berbulan-bulan. Tidak hanya Wagner, Rusia juga menurunkan pasukan lintas udara ke daerah ini. Salah satu pasukan elite mereka.

Prigozhin mengakui pertempuran untuk Bakhmut adalah penggiling daging. Tidak sungkan-sungkan dia mengakui telah mengakui mengalami kerugian besar di kota tersebut . Bahkan pada satu titik memposting foto barisan mayat Wagner yang mengerikan. Dia juga mengobarkan perseteruan publik dengan para pemimpin militer Rusia atas kekurangan amunisi pasukannya.

Dia secara teratur menuduh militer Rusia meremehkan pasukannya, serta tidak menyediakan cukup amunisi dan peralatan untuk berperang. 

Prigozin juga kembali menuntut lebih banyak amunisi untuk pertempuran Bakhmut. Dia mengatakan pasukannya membutuhkan 10.000 ton amunisi setiap bulan untuk pertempuran itu.

Pertempuran Bakhmut masih terus berlangsung dengan masing-masing pihak mengklaim hasilnya sendiri-sendiri. Rusia pada 12 Maret 2023 mengatakan telah mengeliminasi lebih dari 220 tentara Ukraina selama 24 jam terakhir. Sebaliknya Ukraina mengklaim dalam waktu yang sama 223 pasukan Rusia meninggal dunia.