Tentara Sudan dan Pemberontak RSF Kembali Bertempur di Khartoum
- Peperangan kembali meletus antara tentara Sudan dan pemberontak Rapid Support Forces (RSF).
Dunia
JAKARTA - Peperangan kembali meletus antara tentara Sudan dan pemberontak Rapid Support Forces (RSF). Pertempuran yang dimulai pada hari Minggu 2 Juli 2023 waktu setempat itu mengguncang Ibu kota Khartoum.
Selain terjadi di Khartoum, pertempuran terjadi di wilayah Darfur. PBB menyampaikan warga sipil turut menjadi target serangan RSF dan Milisi Arab karena faktor etnis. Tidak hanya serangan darat, serangan udara diluncurkan tentara Sudan untuk menyerang posisi RSF di utara Khartoum. Serangan tersebut menargetkan gedung dan beberapa fasilitas yang menjadi basis posisi RSF.
Dikutip TrenAsia.com dari Al Jazeera, Selasa 4 Juli 2023, Hiba Morgan Reporter Aljazeera melaporkan pertempuran membuat banyak warga sipil terjebak diantara hujan peluru. "Orang-orang di daerah itu mengatakan bahwa RSF mencoba menyerang posisi tentara Sudan, dan ini dekat pangkalan udara militer dimana jet tempur yang menargetkan RSF telah lepas landas," ungkapnya.
Di sisi lain RSF mengklaim berhasil menembak jatuh pesawat tentara Sudan di Kota Bahri. Bahri menjadi salah satu wilayah Khartoum yang hingga kini menjadi pusat pertempuran. Peperangan di Sudan yang terjadi sejak 15 April antara pasukan yang setia kepada panglima militer Abdel Fattah al-Burhan dan RSF telah menewaskan hampir 3.000 orang. Sedangkan 2,2 juta warga yang lain meninggalkan rumah di area pertempuran, sementara 645.000 orang melarikan diri.
- Bos Inter Miami Bocorkan Gaji Messi yang Sebenarnya, Segini Nilainya!
- Perkuat Modal, Bank Neo Commerce (BBYB) Rights Issue 5 Miliar Lembar Saham Baru
- Mulai Pakai Iklan, Produksi dan Pengiriman Tesla Kembali Cetak Rekor!
Tidak kunjung usainya perang saudara Sudan menyebabkan wabah penyakit dan kekurangan gizi mengancam para pengungsi. Salah satu badan amal Prancis, Doctors Without Borders, menyampaikan dalam siaran persnya, pengungsi Sudan terjebak dalam sembilan camp di negara bagian Nil Putih yang berbatasan dengan Sudan Selatan.
Jumlah korban tewas diyakini jauh lebih tinggi daripada yang tercatat. Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengatakan sekitar dua pertiga fasilitas kesehatan tidak berfungsi di daerah-daerah yang terkena dampak pertempuran. Banyak yang terluka tidak dapat dibawa ke rumah sakit dan mayat-mayat membusuk di jalan-jalan Khartoum dan Darfur.
Serikat Dokter Sudan menuduh RSF menyerang rumah sakit Shuhada pada hari Sabtu 1 Juli 2023 dan membunuh seorang anggota staf. RSF sendiri telah membantah tuduhan itu. Saat ini banyak negara seperti Amerika Serikat, Arab Saudi, dan negara lain mencoba menawarkan negosiasi gencatan senjata. Perbedaan pandangan antara tantara pemerintah dan milisi RSF menyebabkan negosiasi damai urung terlaksana.