<p>Presiden Jokowi saat meninjau pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk di Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah, Jumat (21/4).  / BPMI Setpres/Laily</p>
Industri

Tepis Dapat Orderan Bansos dari Gibran, Saham Sritex Tak Tertolong

  • Isu liar terkait rekomendasi proyek tas kasin (goodie bag) untuk bantuan sosial (Bansos) dari anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka menjadi salah satu penyulut pelemahan saham SRIL.

Industri
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – Saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) milik konglomerat Iwan Lukminto tersungkur ke zona merah atau -2,11% (6 poin) ke level Rp278 per pada akhir perdagangan Senin, 21 Desember 2020.

Isu liar terkait rekomendasi proyek tas kasin (goodie bag) untuk bantuan sosial (Bansos) dari anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka menjadi salah satu penyulut pelemahan saham SRIL.

Padahal, manajemen emiten bersandi SRIL itu telah menepis isu tersebut kepada awak media. Head of Corporate Communication Sritex Joy Citradewi mengungkapkan, pihaknya tidak pernah mendapat rekomendasi dari Gibran soal permintaan goodie bag bansos.

Malahan, sambung dia, pemesanan itu datang langsung dari pihak Kementerian Sosial (Kemensos) pada April lalu. Permintaan, sambung dia, datang dari Kemensos langsung kepada pihak pemasaran Sritex dan telah melalui prosedur yang sesuai.

“Kami juga ingin mengklarifikasi bahwa tudingan yang beredar mengenai adanya rekomendasi dari Gibran Rakabuming Raka itu tidak benar,” kata Joy kepada TrenAsia.com, Senin, 21 Desember 2020.

Namun demikian, Joy mengaku bahwa Sritex tetap menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Sritex, kata dia, juga siap jika nantinya harus menjalani pemeriksaan sebagai saksi atas korupsi bansos yang sudah menjerat Menteri Sosial Julairi Batubara.

“Kami akan menghormati semua prosedur hukum yang berlaku,” kata dia.

Sebagai informasi, Iwan Lukminto merupakan pemilik perusahaan dari tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIl) alias Sritex. Kekaayan Iwan Lukminto tahun ini mencapai US$515 juta atau Rp7,28 triliun.

Nilai itu turun dibandingkan dengan harta Iwan tahun lalu yang menyentuh US$585 juta atau Rp8,27 triliun. Namun, posisi Iwan dalam jajaran orang terkaya RI versi majalah Forbes malah naik ke nomor 49 dari sebelumnya 50.