Terancam Bangkrut, Berikut Perjalanan Bisnis The Body Shop
- The Body Shop mengumumkan kebangkrutan anak usahanya di Amerika Serikat dan Kanada. Hal ini menyusul penutupan lebih dahulu yang dilakukan di Inggris sebanyak hampir 200 toko.
Dunia
JAKARTA - The Body Shop mengumumkan kebangkrutan anak usahanya di Amerika Serikat dan Kanada.
Hal ini menyusul penutupan lebih dahulu yang dilakukan di Inggris sebanyak hampir 200 toko. The Body Shop mengumumkan bahwa anak perusahaannya di AS tidak beroperasi efektif pada 1 Maret 2024.
Bagaimana perjalanan bisnis produk kosmetik The Body Shop?
- Catat! Ini Barang Bawaan dari Luar Negeri yang Dibatasi Jumlahnya
- Suspensi Dibuka, Saham Indo Boga Sukses (IBOS) Anjlok Segini
- Ekspor Senjata Rusia Merosot, Prancis Merangsek ke Peringkat Kedua
- Ingat, Mulai Hari Ini Pelunasan Biaya Haji Tahap II Dibuka
The Body Shop pertama kali didirikan pada tahun 1976 oleh mendiang aktivis lingkungan hidup dan hak asasi manusia asal Inggris bernama Dame Anita Roddick. Awal mula usahanya Anita penjual 25 produk di kota Brington.
Dilansir dari the Guardian, awal mulanya The Body Shop dikenal dengan produknya yang alami berkelanjutan etis dan bebas kekejaman terhadap hewan. Bahkan awalnya pelanggan didorong untuk mendaur ulang kemasan serta terdapat penekanan pada bahan-bahan alami yang bersumber secara etis dan bebas dari kekejaman hewan selama percobaannya.
Kini rangkaian The Body Shop terdiri dari 300 produk dan terdapat lebih dari 2500 toko di seluruh dunia. Namun sayangnya The Body Shop tidak selalu berjalan mulus beberapa kali bahkan mengalami perpindahan tangan.
Pada 2006 The Body Shop dijual oleh Roddick kepada salah satu raksasa kosmetik L'Oréal dengan harga lebih dari US$1 miliar atau setara Rp 15,5 triliun, kemudian dijual ke perusahaan Brasil, Natura, pada tahun 2017 dengan harga US$1 miliar kembali. (kurs Rp15.500 per dolar AS).
Setelah berpindah tangan ternyata The Body Shop mengalami penurunan beberapa tahun terakhir bahkan dalam laporan awal 2023 di body shop mengalami tekanan dengan penurunan sebesar 13,5% secara year on year.
Pada 2023 The Body Shop menjual kembali mereknya kepada grup manajemen aset Aurelius seharga sekitar US$266 juta atau setara Rp4,1 triliun.
Saat ini selain kantor pusatnya yang dalam ambang pemutusan hubungan kerja di mana hampir 300 pekerja akan di rumah kan bahkan hampir separuh dari 198 toko di Inggris akan ditutup imbang kebangkrutannya The Body Shop.
Sedangkan The Body Shop telah mengajukan kebangkrutan di wilayah Amerika Serikat dan Kanada. Namun tetap tengah berjuang untuk membayar pemasok di Australia. Sedangkan di Kanada, 33 dari 105 toko telah tutup, dan lebih dari 200 orang kehilangan pekerjaan.
The Body Shop AS telah menghentikan perdagangan di 50 gerainya. Perusahaan kosmetik ini mengajukan kebangkrutan di mana aset dijual untuk melunasi hutang hal ini membahayakan sekitar 400 pekerja termasuk yang berada di pusat distribusi karena terancam Pemutusan Hubungan Kerja.