<p>Logo PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. / Tpsfood.id</p>
Industri

Terancam Delisting, TPS Food Berbalik dari Rugi Jadi Laba Rp1,13 Triliun pada 2019

  • JAKARTA – Investor pemegang saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA) boleh bernapas lega. Perusahaan yang dikenal dengan nama TPS Food ini akhirnya merilis kinerja keuangan hingga akhir 2019. Hasilnya, TPS Food meraup laba bersih Rp1,13 triliun dari periode akhir 2018 rugi Rp123,5 miliar. Mengutip laporan tahunan yang dipublikasikan hari ini, Kamis, 2 Juli […]

Industri
Issa Almawadi

Issa Almawadi

Author

JAKARTA – Investor pemegang saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. (AISA) boleh bernapas lega. Perusahaan yang dikenal dengan nama TPS Food ini akhirnya merilis kinerja keuangan hingga akhir 2019.

Hasilnya, TPS Food meraup laba bersih Rp1,13 triliun dari periode akhir 2018 rugi Rp123,5 miliar.

Mengutip laporan tahunan yang dipublikasikan hari ini, Kamis, 2 Juli 2020, ada beberapa catatan menarik dari kinerja keuangan TPS Food.

Salah satunya pos penghasilan lainnya yang bernilai Rp1,9 triliun. Pos inilah yang jadi pendorong utama pencapaian laba bersih TPS Food.

Secara rinci, pos penghasilan lainnya ini terdiri dari pembalikan atas penurunan nilai piutang lain-lain non usaha Rp990,09 miliar, selisih nilai wajar restrukturisasi utang obligasi dan sukuk ijarah Rp903,34 miliar, dan pembalikan atas penurunan nilai persediaan Rp6,88 miliar.

Terancam Delisting

Bisnis perseroan juga berjalan baik meskipun catatan penjualannya turun 4,43% dari Rp1,58 triliun menjadi Rp1,51 triliun.

Selain itu, laporan keuangan TPS Food 2019 ini tidak lagi mengonsolidasikan PT Dunia Pangan dan entitas anaknya yang telah dilikuidasi pada 6 Mei 2019.

Perbaikan keuangan perseroan juga terlihat dari nilai ekuitasnya. Per akhir 2019, ekuitas TPS Food tercatat defisiensi modal Rp1,66 triliun atau lebih baik dari 2018 yang minus Rp3,45 triliun.

Seperti diketahui, TPS Food dalam upaya memperbaiki kinerja dan memenuhi semua kewajiban agar bisa melepas status suspensi saham AISA dan keluar dari daftar perusahaan yang akan delisting dari Bursa Efek Indonesia. (SKO)