Bio Farma
BUMN

Terancam Gulung Tikar Karena Tekor, Indofarma Masuk Radar BPK

  • Indofarma, perusahaan farmasi milik BUMN diketahui sedang menghadapi berbagai persoalan keuangan, termasuk utang besar dan keterlambatan pembayaran gaji karyawan pada bulan Maret 2024.

BUMN

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Rencana penyelamatan PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) dari kebangkrutan sedang dirancang oleh Bio Farma sebagai langkah strategis dalam kondisi keuangan yang sulit. 

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, mengungkapkan langkah ini sebagai upaya untuk menangani masalah perusahaan yang sedang di ujung tanduk.

Indofarma, perusahaan farmasi milik BUMN diketahui sedang menghadapi berbagai persoalan keuangan, termasuk utang besar dan keterlambatan pembayaran gaji karyawan pada bulan Maret 2024.

Perusahaan ini juga telah mengajukan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sebagai langkah jangka pendek mengatasi persoalan yang ada.

Kementerian BUMN bersama dengan Bio Farma, saat ini sedang menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh Indofarma.

“Kita sedang merancang bersama dengan Bio Farma sebagai holding untuk nanti bagaimana operasional Indofarma,” terang Tiko, sapaan akrab Kartika di Jakarta.

Salah satu fokus dari rencana penyelamatan ini adalah penyelidikan terhadap dugaan kejahatan korupsi, kolusi, dan nepotisme di perusahaan. 

Menteri BUMN, Erick Thohir, menegaskan bahwa pihaknya siap membawa kasus Indofarma ke Kejaksaan Agung apabila ditemukan penyelewengan pengelolaan perusahaan. 

Koordinasi juga dilakukan dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait masalah keuangan yang melanda Indofarma. 

Erik berharap BPK dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap situasi keuangan perusahaan dan membantu mengusut masalah yang mungkin terjadi. 

Sinergi dengan BPK diharapkan dapat mengidentifikasi akar permasalahan, memberikan rekomendasi perbaikan, serta mendorong langkah-langkah untuk mengembalikan stabilitas keuangan perusahaan.

“Aspek fraud-nya lagi kita tindaklanjuti dengan hasil audit BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), mungkin nanti ke penegak hukum. Tapi (untuk) aspek penyelamatan perusahaan, kita sedang merancang bersama dengan Bio Farma,” tambah Tiko.

Langkah penyelamatan yang sedang dipersiapkan diharapkan dapat mengamankan masa depan Indofarma sebagai perusahaan BUMN dan menyelesaikan masalah keuangan yang sedang dihadapi. 

Proses ini menurut Erik akan terus dipantau untuk memastikan keterbukaan dan keadilan dalam penanganan kasus ini.

Kondisi keuangan yang memprihatinkan Indofarma menyoroti tantangan yang dihadapi oleh perusahaan BUMN di tengah dinamika ekonomi yang kompleks. 

Pemerintah dan pihak terkait diharapkan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga stabilitas dan keberlangsungan perusahaan negara ini.