Terapkan ESG, IPCC Konsisten Mitigasi Dampak Lingkungan
- Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) konsisten terapkan prinsip bisnis ESG yakni mitigasi dampak lingkungan pada wilayah operasional perseroan.
Pasar Modal
JAKARTA – PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC), Anak Usaha PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Grup Pelindo konsisten melakukan mitigasi dampak lingkungan pada wilayah operasional perseroan.
Komitmen IPCC terhadap keseimbangan alam merupakan salah satu bagian penerapan Environment, Social dan Governance (ESG). Selain itu, perseroan juga telah mendapatkan sertifikasi The International Organization for Standardization atau ISO 14001:2015 tentang manajemen lingkungan.
Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak pada pelayanan terminal kendaraan yang beroperasi di Pelabuhan Tanjung Priok dan sejumlah pelabuhan/terminal RoRo di Indonesia. IPCC dalam beberapa tahun terakhir konsisten menangani dampak lingkungan antara lain pengelolaan energi, penurunan emisi, dan penghijauan hayati.
- Bisa Hancurkan Hubungan, Ini 5 Kesalahan Komunikasi yang Paling Sering Terjadi
- 3 Kesalahan Umum Orang Tua Saat Memberi Makan Balita
- 5 Solusi Anti Grusa-grusu untuk Orang yang Mudah Stres dan Cemas
Pengelolaan Energi
Mengutip laporan keberlanjutan perusahaan tahun 2022, kegiatan operasional IPCC menggunakan dua sumber energi utama yakni listrik dan bahan bakar minyak BBM.
Energi lisrik sendiri digunakan perusahaan sebagai sumber penerangan dan prasarana penunjang kegiatan operasional seperti komputer, mesin pendingin udara, sistem operasional, dan lain sebagainya.
Upaya penghematan pemakaian energi listrik di tahun 2022 telah berjalan dari tahun-tahun sebelumnya, termasuk di tahun 2021. Adapun program yang dijalankan yakni menggunakan LED sebagai lampu penerangan, pemanfaatan cahaya alami untuk penerangan perkantoran, dan mematikan pendingin udara pada saat tidak digunakan atau melakukan sirkulasi secara berkala serta pengadaan solar cell sebagai sumber energi terbarukan.
Hasilnya pada tahun 2022 penggunaan energi listrik di IPCC sebesar 1.874.247 KWh. Angka itu turun 239.697 KWh dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 2.113.944 KWh.
Lalu, upaya IPCC dalam penghematan BBM yakni penggunaan kendaraan operasional berupa golf car atau electric buggy non BBM dan pemakaian shuttle car yang lebih intensif untuk pekerja di dalam terminal yang dikelola perseroan.
Namun demikian, pada tahun 2022 total BBM yang digunakan di IPCC mencapai 31.698 liter atau naik 936 liter dibandingkan 2021 yang hanya 30.762 liter.
- Makna Nama Baru Gunung Bawah Laut di Pacitan ‘Jogo Jagad’
- Situs Liyangan Peninggalan Mataram Kuno Bakal jadi Cagar Budaya Nasional, Begini Sejarahnya
- 5 Solusi Anti Grusa-grusu untuk Orang yang Mudah Stres dan Cemas
Pengelolaan Emisi
Kegiatan operasional IPCC menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK) secara langsung maupun tidak langsung. Sumber emisi GRK utama adalah emisi dari pemakaian bahan bakar minyak yang berasal dari sumber bergerak dan sumber tidak bergerak. Sumber bergerak seperti emisi dari kendaraan operasional yang digunakan untuk mobilisasi pekerja serta untuk sumber tidak bergerak seperti emisi dari gas buang genset.
Dalam upaya mengurangi jumlah emisi GRK, perseroan melakukan efisiensi penggunaan energi meliputi pengiritan pendingin udara untuk di kantor dan melalukan pemantauan emisi kendaraan dalam wilayah pelayanan opersional.
Hasilnya pada 2022 emisi tak langsung dari listrik sebesar 1.624,30 Ton C02eq atau turun 208 dibanding 2021 yang sebesar 1.832,03 Ton C02eq.
Sedangkan untuk emisi langsung dari BBM pada 2022 sebesar 82,41 Ton C02eq atau turun 2 dibanding tahun 2021 yang sebesar 79,97 Ton C02eq.
Penghijauan
Dalam upaya merawat tanaman di area operasional kantor pusat IPCC, Perseroan melakukan renovasi taman. Renovasi taman itu selesai dikerjakan pada tahun 2022 yang menelan biaya Rp60 juta. Setengah dari total biaya tersebut dipergunakan untuk membeli berbagai jenis tanaman dan setengahnya dipergunakan untuk membiayai material dan jasa pengerjaan. Taman yang telah direnovasi memiliki 15 jenis tanaman hias terdiri dari sejumlah pohon, rerumputan, dan bunga-bungaan.
Secara tidak langsung, tanaman-tanaman tersebut sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas udara dan menjadi salah satu upaya penghijauan di area kantor pusat IPCC.