Terapkan ESG, KAI Siapkan Pembangkit EBT di Area Opreasional
- Dalam hal menerapkan konsep Enivromental, Social, and Governance atau ESG. PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) berencana akan membangun fasilitas pembangkit listrik berbasis EBT (Energi Baru Terbarukan) di area operasional.
Korporasi
JAKARTA – Dalam hal menerapkan konsep Enivromental, Social, and Governance atau ESG. PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI) berencana akan membangun fasilitas pembangkit listrik berbasis EBT (Energi Baru Terbarukan) di area operasional.
Pembangunan fasilitas pembangkit EBT itu nantinya akan dilakukan oleh KAI bersama salah satu subholding milik PT Pertamina (Persero) yakni Power and New Renewable Energy atau Pertamina NRE. Hal itu ditandai dengan adanya penandatangan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan antar keduanya.
Adapun MoU itu dimaksudkan sebagai landasan untuk melakukan pembahasan ataupun persiapan rencana kerja sama dalam hal penyediaan sarana dan prasarana EBT seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) maupun pemanfaatan EBT lainnya di aset milik KAI.
“Komitmen KAI dalam implementasi Environmental, Social & Governance (ESG) Management semakin terlihat nyata, dengan mendukung program pemerintah serta turut andil dalam mengurangi emisi gas rumah kaca 29% pada 2030 maupun Net Zero Emission di tahun 2060,” ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam keterangan resmi dikutip Senin, 14 Maret 2022.
- Larangan Kucing Ras Rusia Ikut Kontes Jadi Bahan Gunjingan Netizen China
- Sebentar Lagi Uji Laik Fungsi, Jalan Tol Cibitung-Cilincing Seksi 2 dan 3 Capai 90 Persen
- Kulik Laporan Keuangan 2021: Kemana Pencadangan Kredit BRI sebesar Rp84 Triliun Mengalir?
Selain itu, melalui sinergi yang dilakukan antar kedua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu, semakin menegaskan bahwa baik KAI ataupun Pertamina NRE telah siap mendukung program pemerintah dalam Presidensi G20 Indonesia yang juga berhubungan erat dengan program transisi energi yang berkelanjutan.
“Pertamina NRE siap berkolaborasi optimal bersama KAI dengan menyediakan energi ramah lingkungan di area operasi KAI. Ini langkah strategis untuk melakukan dekarbonisasi melalui sinergi BUMN. Untuk saat ini potensi paling besar adalah penyediaan PLTS,’ ujar Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro.
Dannif juga menjelaskan bahwa kedepannya kerja sama lainnya seperti pemanfaatan hidrogen yang saat ini sedang dikembangkan oleh Pertamin NRE juga sangat potensial untuk dapat dilakukan oleh kedua belah pihak nantinya.
Sementara itu, dalam hal mengimplementasikan ESG di lingkungan perusahaan, KAI telah melakukan sejumlah upaya nyata yang di antaranya adalah dengan menggunakan sirkulasi udara alami stasiun, menggunakan penerangan hemat energi, hingga mengutamakan tenaga kerja lokal.
Adapun sebelumnya telah dilakukan pemetaan terhadap potensi energi melalui PLTS di 70 stasiun KAI yaitu sebesar 229.705 kWh/bulan atau 2,75 MWh/tahun. Sehingga dengan hitungan itu, potensi pengurangan pada zat karbon dioksida atau Co2 adalah sebanyak 179.459.810,6 kg CO2/tahun.