Terapkan Kebijakan EBT, Pesantren dan Pelabuhan Perikanan di Jatim Terima Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap
Nasional

Terapkan Kebijakan EBT, Pesantren dan Pelabuhan Perikanan di Jatim Terima Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap

  • Gubernur Jatim meresmikan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap untuk 18 Pondok Pesantren dan 2 Pelabuhan di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya.

Nasional

Justina Nur Landhiani

JAKARTA - Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa meresmikan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap untuk 18 Pondok Pesantren dan 2 Pelabuhan di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya. Bantuan PLTS Atap ini diserahkan kepada 18 pesantren dan 2 UPT Pelabuhan Perikanan di Jatim. 

Gubernur mengatakan bahwa pemberian bantuan PLTS Atap ini menjadi bagian penting dari proses transformasi energi fosil menjadi non fosil. Apalagi Provinsi Jawa Timur memperoleh berkah berupa tenaga surya dari panas matahari.

"Bantuan PLTS Atap ini bagian dari kita menyicil proses transformasi dari penggunaan energi fosil ke non fosil. Karena energi fosil ini ke depan bisa habis, tetapi non fosil Insya Allah dianugerahkan sebagai sumber energi yang luar biasa baik tenaga surya, air, angin, maupun panas bumi," papar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa seperti yang dikutip TrenAsia dari Jumat, 27 Oktober 2023.

Gubernur Khofifah mengatakan bahwa berbagai sumber energi non fosil tersebut masih bisa dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai sumber energi atau pembangkit listrik. Sehingga ia berharap penggunaan energi non fosil tersebut bisa lebih dimaksimalkan lagi ke depan. 

Tidak hanya itu, pembangunan PLTS Atap pada gedung-gedung pemerintah, sekolah, pesantren dan instansi swasta/perusahaan juga menjadi bagian dari kebijakan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Provinsi Jatim. Hal ini karena menggunakan Energi Ramah Lingkungan/Clean Energy. 

Sampai saat ini di Jawa Timur telah berhasil membangun PLTS dengan total kapasitas terpasang sebesar 68,41 MW, yang terdiri dari PLTS Atap sebesar 62,62 MW dan PLTS SHS tersebar dan komunal untuk memberikan akses energi masyarakat daerah terpencil dan kepulauan yang belum menikmati listrik. Hal ini diharapkan berdampak positif terhadap peningkatan Rasio Elektrifikasi Jawa Timur.

Sementara itu pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Jawa Timur sebesar 1.868 MW dengan capaian Bauran EBT sebesar 9,36 persen lebih dari target yang ditetapkan dalam RUED (Rencana Umum Energi Daerah) sebesar 6,50 persen. 

Para penerima PLTS Atap rinciannya adalah Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya 13.200 WP (Watt Peak), Ponpes Islam At Tauhid ASPI2 Surabaya 5000 WP, Ponpes Bumi Shalawat Progresif Sidoarjo 10.000 WP, Ponpes Zainul Hasan Genggong Probolinggo sebesar 10.000 WP, Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo 10.000 WP, dan Ponpes Al Qodiri Jember 10.000 WP.

Kemudian Ponpes Darussalam Banyuwangi 10.000 WP, Amanatul Ummah Surabaya, Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto 10.000 WP, Ponpes Al- Falah Kediri 5.000 WP, Ponpes Hidayatul Mubtadi-in Kediri 10.000 WP, Ponpes Qomarrudin Gresik 5.000 WP, Ponpes Al Falah Malang 5.000 WP, Ponpes Syaicona Moh Cholil Bangkalan 10.000 WP, dan Pendidikan dan Sosial KH. Maulana Ishaq Sampang 5.000 WP.

Selanjutnya, Ponpes Tahfidhil Qur'an Sirojul Ulum Kediri 10.000 WP, Ponpes Al Ikhlas Pasuruan 10.000 WP, Ponpes Daru Ulil Albab Nganjuk 5.000 WP, Ponpes Anwarul Haromain Trenggalek 5.000 WP, UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar Kabupaten Banyuwangi 25.000 WP, dan UPT Pelabuhan Perikanan Pantau Pondok dadap Kabupaten Malang 25.000 WP.