
Terbanyak di Jawa, 2030 SPKLU di Indonesia Tembus 62.918
- Pembangunan SPKLU paling banyak ada di Pulau Jawa yakni 4.093 di 2025 dan diharapkan bisa melonjak ke angka 50.620 di tahun 2030.
Infrastruktur
JAKARTA - Direktorat Jenderal (Ditjen) Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ternyata terus memacu pembangunan sebanyak 62.918 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) seluruh Indonesia sampai tahun 2030.
Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Havidh Nazif, merinci proyeksi pembangunan infrastruktur SPKLU hingga 2025 mesti mencapai 5.810 stasiun dengan rasio Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) sebanyak 98.764 unit, tahun 2026 diharapkan naik jadi 9.633 stasiun dengan proyeksi KBLBB 163.764 unit.
"Kita memproyeksikan SPKLU sampai tahun 2030 sebanyak 62.918 seluruh Indonesia,"katanya dalam Coffee Morning Rencana Pengembangan SPKLU Tahun 2025 s.d 2030, di Jakarta pada Selasa, 18 Februari 2025.
- Partisipasi Adira Finance di IIMS 2025: Apa Saja yang Ditawarkan?
- Saham Blue Chip LQ45 dengan PER Terendah, ADRO dan ADMR Menarik
- Buyback Saham BNI: Menjaga Nilai Investasi di Tengah Fluktuasi Pasar Global
Sedangkan di tahun 2027 sebanyak 14.339 SPKLU dibangun dengan proyeksi KBLBB 243.764 unit, tahun 2028 naik jadi 26.251 stasiun dengan rasio KBLBB 393.764 unit, tahun 2029 pembangunan 42.251 SPKLU dengan rasio KBLBB 633.764 unit, terakhir di tahun 2030 pembangunan 62.918 stasiun dengan rasio KBLBB sebanyak 943.764 unit.
Pemerintah kata Havidh, telah memetakan tipe teknologi SPKLU yang akan dibangun. Tipe teknologi SPKLU tahun 2030 yang akan digunakan yaitu, Medium Charger sebanyak 30.796 unit paling banyak atau 55%, Fast Charger sebanyak 19.538 unit atau 28%, dan Ultra Fast Charger 12.584 unit atau 17%.
Sebaran SPKLU Saat Ini
Kementerian yang kepalai Bahlil Lahadalia ini membuat aturan terkait pengembangan SPKLU., Di mana pokok-pokok Keputusan Menteri ESDM Nomor 24.K/2025 tentang Rencana Pengembangan SPKLU.
Pemerataan sebaran SPKLU mempertimbangkan kepadatan wilayah di mana Badan Usaha yang mengajukan perizinan berusaha SPKLU harus mematuhi ketentuan, rasio 5:1 wilayah padat Jabodetabek. Artinya setiap pembangunan 5 SPKLU di Jabodetabek wajib membangun 1 SPKLU di wilayah non-padat di luar ibu kota provinsi.
Berdasarkan data Kementerian ESDM saat ini sebaran proyeksi pembangunan SPKLU paling banyak ada di Pulau Jawa yakni 4.093 di 2025 dan diharapkan bisa melonjak ke angka 50.620 di tahun 2030.
Disusul Pulau Sumatera dengan rencana proyeksi pembangunan SPKLU tahun 2025 sebanyak 658 stasiun, dan tahun 2030 meningkat jadi 4.826 stasiun.
Pulau Bali dan Nusa Tenggara sebanyak 432 SPKLU di tahun 2025, meningkat menjadi 3.142 SPKLU di tahun 2030. Pulau Sulawesi, Maluku, dan Papua diproyeksi 355 stasiun di 2025 hingga mencapai 2.373 SPKLU di tahun 2030.
Sedangkan, di Pulau Kalimantan diproyeksikan 272 stasiun pada tahun 2025, hingga mencapai 1.957 SPKLU pada 2030.