Terbukti Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Perlu Strategi Kembangkan Warung
- UMKM sendiri memiliki kontribusi sebesar 60% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Industri
YOGYAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam acara peresmian Toko Jamaah Numan di Yogyakarta pada 17 September 2023 menyebutkan toko atau warung tradisional sebagai usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mampu tingkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Keberadaan toko atau warung tradisional memiliki potensi yang sangat besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan ekonomi nasional. Jangan anggap sepele kekuatan warung,” ungkap Zulkifli dalam keterangan resminya.
Zulkifli menekankan perlunya merumuskan strategi yang serius untuk mengembangkan warung, mengingat bahwa warung masih dianggap sebagai salah satu pilar ekonomi rakyat yang paling signifikan.
- Tingkatkan SDM Industri Manufaktur, Kemenperin Teken Kerja Sama dengan Korea Selatan
- Adu Mekanik Xiaomi 13 VS iPhone 15! Sama-sama Canggih, Mana yang Lebih Baik?
- Apakah Teknologi IoT Dapat Hapuskan Sejumlah Profesi? Simak Penjelasannya
Toko Jamaah Numan adalah contoh kerjasama strategis antara Nahdlatul Ulama (NU), Bank Mandiri, dan Toko Mandiri Indogrosir (TMI). Keberadaan toko ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi warga Nahdliyin untuk mencapai kemandirian ekonomi, juga berfungsi sebagai platform pendidikan dan tempat belajar kewirausahaan bagi para santri. Secara keseluruhan, hal tersebut diharapkan akan memberikan kontribusi positif dalam jangka panjang terhadap ekosistem UMKM di Indonesia.
"Para santri yang sudah selesai mondok atau ingin berwirausaha di bidang ritel, sudah mendapatkan gambaran dan pengalaman yang berharga. Dengan demikian, ke depan UMKM kita juga semakin maju," ungkap Mendag Zulkifli.
UMKM sendiri memiliki kontribusi sebesar 60% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Kontribusi tersebut diberikan oleh 65,46 juta UMKM yang menyerap 117 juta pekerja atau 97 persen dari total tenaga kerja.
Oleh karenanya, kolaborasi antar berbagai pihak sangat dibutuhkan dalam rangka memperkuat empat pilar peningkatan daya saing UMKM yaitu inovasi UMKM, akses kemitraan, akses digitalisasi, dan akses pembiayaan.
Mendag berharap semakin banyak kolaborasi positif yang terjalin untuk program yang melibatkan UMKM dengan berbagai pihak seperti bank, TMI, NU, serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian setempat.
"Diskusi produktif harus terus dilakukan untuk memikirkan cara membuat ekonomi rakyat semakin kuat dan berdaya. Pemerintah dalam hal ini melalui Kementerian Perdagangan akan selalu siap mendukung,” tutup Mendag.