Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis 12 Januari 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Pasar Modal

Terdampak Berita Buruk Perbankan AS dan Eropa, IHSG Ditutup Melemah

  • Menurut data RTI Business, Kamis, 16 Maret 2023, IHSG ditutup melemah 0,94% di posisi 6.565,72 setelah sebelumnya bergerak di rentang 6.542,79-6.630,76.
Pasar Modal
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan hari ini, Kamis, 16 Maret 2023, karena terdampak berita buruk mengenai situasi sektor perbankan di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Menurut data RTI Business, Kamis, 16 Maret 2023, IHSG ditutup melemah 0,94% di posisi 6.565,72 setelah sebelumnya bergerak di rentang 6.542,79-6.630,76.

Pagi ini, IHSG dibuka di posisi 6.627,06 sementara pada perdagangan sebelumnya, Rabu, 15 Maret 2023, IHSG ditutup melemah 0,21% ke posisi 6.628,13.

Founder WH Project William Hartanto sebelumnya memperkirakan bahwa IHSG masih dibayang-bayangi downtrend pada perdagangan hari ini.

"Pada awal pembukaan perdagangan kemarin IHSG langsung dibuka dengan gap up, kondisi ini memang bukan kondisi yang bagus untuk mengatakan bahwa uptrend akan dimulai. Justru menjadi rawan untuk pelemahan kembali dalam rangka menutup gap bawah tersebut. Hal ini dikonfirmasi di hari yang sama dimana IHSG melemah kembali hingga akhir perdagangan kemarin," ujar William dikutip dari riset harian, Kamis, 16 Maret 2023.

Wlliam menambahkan, sentimen eksternal yang berpengaruh terhadap pasar modal domestik masih sama seperti perdagangan sebelumnya.

Dengan demikian, saat ini pergerakan IHSG benar-benar ditentukan oleh respon pelaku pasar dalam negeri sehingga dengan semakin tinggi tingkat kepanikan, level indeks pun berpotensi untuk terus menyusut.

"Berita buruk tentang perbankan AS  susul-menyusul dan memberikan citra bahwa pasar sudah semakin menuju crash walaupun sampai saat ini, belum terlihat respon yang mengarah pada kondisi tersebut," kata William. 

Untuk diketahui, pada hari kemarin, Rabu, 15 Maret 2023 waktu setempat, Credit Suisse Bank di Swiss diberitakan tengah mengalami krisis likuiditas. 

Setelah runtuhnya Silicon Valley, California, dan Signature Bank di AS, saham Credit Suisse merosot hingga lebih dari 20%.

Credit Suisse sendiri adalah bank terbesar kedua di Swiss dan memiliki pengaruh besar kepada pasar modal dunia.

Top Gainers   

1. PT Haloni Jane Tbk (HALO) 
Rp123 > Rp166 (+34,96%)   

2. PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) 
Rp138 > Rp186 (+34,78%)   

3. PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) 
Rp600 > Rp700 (+16,67%)   

4. PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU) 
Rp340 > Rp394 (+15,88%)   

5. PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) 
Rp324 > Rp366 (+12,96%)     

Top Losers   

1. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) 
Rp930 > Rp865 (-6,99%)   

2. PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS) 
Rp189 > Rp176 (-6,88%)   

3. PT Saptausaha Gemilangindah Tbk (SAGE) 
Rp131 > Rp122 (-6,87%)   

4. PT Harum Energy Tbk (HRUM) 
Rp1.530 > Rp1.425 (-6,67%)  

5. PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) 
Rp59> Rp55 (-6,788%)