Terdongkrak Pasar Domestik Saat Pandemi 2020, Penjualan Unilever Masih Naik Tembus Rp42,97 Triliun
Melansir laporan keuangan tahunan perseroan, penjualan bersih Unilever pada 2020 sejumlah Rp42,97 triliun atau naik tipis 0,11% year-on-year (yoy) dari tahun 2019, yakni Rp42,92 triliun.
Korporasi
JAKARTA – Emiten consumer goods PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan laba bersih sebesar Rp7,16 triliun sepanjang tahun pandemi 2020. Capaian ini terkoreksi 3,1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya senilai Rp7,39 triliun.
Presiden Direktur Unilever Indonesia, Ira Noviarti mengaku tetap konsisten menjaga tiga hal utama yang menjadi fokus perseroan di tengah pandemi. Di antaranya memastikan kesehatan dan keselamatan karyawan, menjawab kebutuhan konsumen dan pelanggan, serta terus berkontribusi pada masyarakat Indonesia.
“Kami yakin bahwa tahun 2021 merupakan tahun pemulihan. Dengan memperkuat daya saing di lintas kategori serta kanal penjualan, perseroan berada di jalur yang tepat untuk tetap menjadi yang terdepan di saat ini dan masa mendatang,” ujarnya melalui keterangan pers, Kamis 4 Februari 2021.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Melansir laporan keuangan tahunan perseroan, penjualan bersih Unilever pada 2020 sejumlah Rp42,97 triliun atau naik tipis 0,11% year-on-year (yoy) dari tahun 2019, yakni Rp42,92 triliun.
Secara rinci, penjualan domestik UNVR pada tahun 2020 tumbuh 0,69% menjadi Rp41,15 triliun. Namun, penjualan ekspor anjlok 11,41% dari Rp2,02 triliun menjadi Rp1,81 triliun yoy.
Adapun penjualan domestik selama 2020 didongkrak oleh penjualan produk kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh sebesar Rp28,80 triliun serta produk makanan dan minuman sebanyak Rp12,35 triliun.
Sedangkan laba sebelum bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi (EBITDA) 2020 perseroan menyusut 6,18% yoy dari Rp11,25 triliun di 2019 menjadi Rp10,55 triliun pada tahun lalu. Setali tiga uang, laba per saham UNVR juga menciut 3,19% secara tahunan menjadi Rp188 dari sebelumnya Rp194.
Penyusutan laba emiten konsumer ini sejalan dengan meningkatnya beban perusahaan. Tercatat, beban pemasaran dan penjualan 2020 mencapai Rp8,62 triliun atau naik 7,19% dari tahun sebelumnya Rp9,24 triliun. Lalu disusul peningkatan beban umum dan administrasi sebesar 12,83% menjadi Rp4,35 triliun.
Di lantai bursa, saham UNVR ditutup menguat 125 poin atau 1,74% ke level harga Rp7.300 per lembar dengan kapitalisasi pasar tembus Rp278,5 triliun pada perdagangan Kamis, 4 Februari 2021. Dalam satu hari, saham konstituen LQ45 ini ditransaksikan sebanyak 7.761 kali dengan nilai Rp128,12 miliar. (SKO)