Terhambat Corona, ESDM Targetkan Uji Coba B40 Rampung Akhir Tahun
JAKARTA – Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan uji teknis Biodiesel 40% (B40) akan selesai akhir tahun ini. Sebelumnya, uji ketahanan untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin diesel ini sempat terhambat dengan adanya pandemi COVID-19. Penelitian ini meneruskan keberhasilan penerapan Biodiesel 30% (B30) sejak 1 Januari 2020 lalu. […]
Industri
JAKARTA – Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan uji teknis Biodiesel 40% (B40) akan selesai akhir tahun ini.
Sebelumnya, uji ketahanan untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin diesel ini sempat terhambat dengan adanya pandemi COVID-19. Penelitian ini meneruskan keberhasilan penerapan Biodiesel 30% (B30) sejak 1 Januari 2020 lalu.
“Kajian akan selesai akhir tahun, mungkin November kita mulai melakukan analisis lengkap dari semua. Untuk sementara tidak akan uji jalan di jalan raya, kan agak sulit ya kita akan memulai, agak takut keluar. Jadi kita mencari cara yang lain bagaimana ini tetap bisa berjalan,” kata Kepala Balitbang ESDM Dadan Kusdiana, Kamis, 27 Agustus 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Saat ini sedang dilakukan uji ketahanan 1.000 jam pada engine test bench di laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS” terhadap dua formulasi B40.
Formulasi yang pertama adalah B40, yakni campuran 60% solar dengan 40% Fatty Acid Methyl Esther (FAME). Formulasi yang kedua adalah campuran 60% solar dengan 30% FAME dan 10% Distillated Fatty Acid Methyl Esther (DPME).
Rangkaian Uji Teknis
Terkait itu, Ketua Tim Pengkajian B40 Sylvia Ayu Bethari memaparkan kajian penerapan B40 ini sudah sampai pada tahap uji ketahanan 1.000 jam pada engine test bench di laboratorium Lemigas.
Dia pun menyebut metode uji ketahanan yang digunakan sudah mendapat persetujuan bersama dari Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) dan Ikabi (Ikatan Ahli Bioenergi Indonesia).
“Saat ini yang sedang dilakukan adalah uji ketahanan untuk dua engine, engine yang pertama menggunakan sample bahan bakar B40, sekarang sudah 370 jam. Sedangkan untuk engine kedua formulasi B30 dengan DPME 10% sudah 615 jam,” terang Sylvia.
Sebelumnya, Balitbang ESDM melakukan uji karakteristik fisika-kimia formulasi bahan bakar B40 dan uji kinerja terbatas formulasi bahan bakar B40.
Selain itu, evaluasi terhadap karakteristik fisika-kimia formulasi bahan bakar B40, hingga didapatkan dua formulasi yang akan diuji lebih jauh, yakni uji ketahanan 1.000 jam dan uji sampel pelumas.
Setelah uji ketahanan 1.000 jam selesai, tim Kajian B40 akan melakukan persiapan dan pelaksanaan uji presipitasi dan stabilitas penyimpanan.
Usai seluruh tahapan kegiatan uji selesai, Sylvia mengatakan pihaknya akan segera melakukan evaluasi, pelaporan, dan penyusunan rekomendasi terkait hasil kajian penerapan B40 ini.