Nasional

Terimakasih Buya Syafii…

  •  YOGYAKARTA-Sederhana, pemikir dan berwibawa. Tiga hal itu akan bisa dengan mudah ditangkap dari sosok Prof  Ahmad Syafii Maarif. Sikapnya yang santun
Nasional
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

YOGYAKARTA-Sederhana, pemikir dan berwibawa. Tiga hal itu akan bisa dengan mudah ditangkap dari sosok Prof  Ahmad Syafii Maarif. Sikapnya yang santun dan sederhana kerap mengingatkan pada tokoh Muhammadiyah besar KH AR Fachrudin. Orang-orang yang tidak pernah silau dengan dunia.

Dan kini kita telah kehilangan Syafii Maarif. Mantan Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah ini wafat pada Jumat 27 Mei 2022 setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping karena penyakit jantung. Sekitar sekitar pukul 10.15 WIB Buya Syafii pergi dalam usia 86 tahun,.

 Syafii Maarif akan dimakamkan  permakaman Muhammadiyah Kulonprogo. Sebelum dimakamkan, jenazah  disemayamkan di Masjid Gede Kauman, Yogyakarta. Jenazah akan dibawa ke masjid usai salat Jumat. Di masjid tersebut, para pelayat mendapat kesempatan untuk memberi penghormatan terakhir dan menyalatkan hingga pukul 15.00 WIB. Kemudian jenazah akan langsung dibawa ke pemakaman.

Kesederhanaan Syafii Maarif tergambar jelas salah satunya ketika melihat rumahnya yang terletak di Nogotirto  Sleman, Yogyakarta. Rumah  di sebuah kompleks perumahan ini jauh dari istilah megah untuk sosok sebesar dan sepenting Syafii.

Syafii dikenal sebagai tokoh dengan pemikiran yang menghargai plurarisme. Dia dikenal dekat dengan Alm KH Abdurrachman Wahid atau Gus Dur.  Meski ketika Gus Dur jadi presiden, Syafii kerap melontarkan kritikan kerasnya.

Di sisi lain, dia justru kerap dipandang sering berseberangan dengan Amien Rais.  Tetapi sebenarnya hubungan kedua tokoh Muhammadiyah ini jauh dari dugaan tersebut. Syafii dan Amien dikenal sebagai sahabat. Banyak pernyataan Amien yang mengatakan bahwa Syafii Maarif adalah orang yang melarangnya untuk maju dalam pemilihan Presiden setelah pemilu pertama era Reformasi. Saat itu Amien sudah terpilih sebagai Ketua MPR. Amien menuruti permintaan Syafii tersebut meski saat itu potensi Amien untuk menang sangat besar.

Syafii juga menjadi orang pertama yang datang ke rumah Amien Rais ketika rumahnya diteror dengan tembakan. Dia datang dan langsung mengutuk tindakan itu. Bagi Syafii, kalaupun ada perbedaan pendapat atau pemikiran dengan Amien Rais, bukan berarti tidak bisa menjadi seorang sahabat.

"Muhammadiyah dan bangsa Indonesia berduka. Telah wafat Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif pada hari Jumat tgl 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah Gamping," kata Haedar Nashir dalam sebuah pesan dikutip, Jumat (27/5/2022). 

Semasa hidup pemikirannya banyak mewarnai dunia Islam dan kebangsaan Indonesia. "Ummat Islam dan bangsa Indonesia kehilangan lagi salah seorang tokoh besarnya. Semoga Buya Syafii diampuni segala dosanya dan mendapat surga-Nya," kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di akun Twitternya. 

Biografi singkat

Buya Syafii dilahirkan dengan nama lengkap Ahmad Syafii Maarif di Nagari Calau, Sumpur Kudus, Minangkabau, 31 Mei 1935. Dia merupakan anak bungsu dari empat bersaudara pasangan Ma'rifah Rauf Datuk Rajo Malayu dan Fatimah. 

Pendirikan pertamanya didapat dari SR Negeri Sumpur Kudus, Sumatera Barat (1947) kemudian Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Sumpur Kudus, Sumatera Barat Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Lintau, Sumatera Barat dan kemudian Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah, Yogyakarta (1956) .

Syafii kemudian menempuh kuliah diploma 3 di Fakultas Sejarah dan Kebudayaan Universitas Cokroaminoto Surakarta. Untuk jenjang  S-1 ditempuh di jurusan Sejarah, IKIP Yogyakarta (1968) dan S-2, Jurusan Sejarah, Ohio University, Athens, Ohio, AS, (MA, 1980). Sementara gelar doctor diraih di Universitas Chicago, Amerika Serikat, (1983).

Untuk karier, Syafii memulai sebagai  Guru di Sekolah Muhammadiyah, Lombok Timur, NTB (1957-). Dia juga sempat menjadi  Guru Bahasa Inggris dan Indonesia SMP di Baturetno, Surakarta (1959-1963), serta Guru Bahasa Inggris dan Indonesia SMA Islam Surakarta (1963-1964).

Mulai 1964- Syafii kemudian menjadi dosen sejarah di sejumlah perguruan tinggi seperti Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, IKIP  Yogyakarta, Universitas 11 Maret, IAIN Sunan Kalijaga dan sebagainya/

Dia juga sempat menjadiProfesor tamu di University of Iowa, Amerika (1986), Dosen senior  di Universitas Kebangsaan Malaysia dan  Profesor tamu di McGill University, Kanada.

Di perserikatan Muhammadiyah dia meniti karier dari bawah hingga kemudian menjadi Wakil Ketua PP Muhammadiyah (1995-1998) dan Ketua PP Muhammadiyah 1998-2000 menggantikan Amien Rais yang mengundurkan diri setelah dia memutuskan masuk ke politik. Syafii kemudian terpilih lagi menjadi Ketua PP Muhammadiyah (2000- 2005) sebelum kemudian digantikan oleh Din Syamsuddin.

Terlalu banyak hal yang harus dikatakan untuk menggambarkan sosok Syafii Maarif. Dan kepergiannya telah menjadikan negara ini kehilangan satu tokoh dan guru bangsa. Selamat jalan Buya Syafii, terimakasih telah begitu peduli pada Indonesia.