Terjawab, Begini Cara Orang Mesir Kuno Mengangkut Material Piramida Giza
- Salah satu pertanyaan terbesar bagaimana orang Mesir kuno dalam membangun piramida Giza adalah bagaimana membawa material hingga ke lokasi pembangunan.
Tekno
JAKARTA-Salah satu pertanyaan terbesar bagaimana orang Mesir kuno dalam membangun piramida Giza adalah bagaimana membawa material hingga ke lokasi pembangunan.
Pertanyaan itu mungkin kini terjawab. Ketika orang Mesir kuno membangun piramida Giza sekitar 4.500 tahun yang lalu ternyata Sungai Nil memiliki cabang yang telah lama menghilang . Dengan tingkat air yang tinggi cabang sungai membantu para pekerja mengirimkan material ke lokasi konstruksi mereka.
Penemuan ini didasarkan pada temuan arkeologi dan sejarah sebelumnya bahwa Sungai Nil memiliki cabang yang mengalir di sekitar piramida.
- Sejumlah Kasus Bunuh Diri Gara-gara Gagal Bayar Pinjol Ilegal di Indonesia
- Capai 1.594 Unit, Penjualan Mobil Listrik di GIIAS 2022 Lampaui Sepanjang Tahun Lalu
- Raup Dana Segar di Tengah Sanksi Barat, Perusahaan Rusia Terbitkan Obligasi dalam Satuan Yuan
“Dengan menganalisis sampel serbuk sari kuno yang diambil dari inti tanah, jelas bahwa bekas bentangan air dan permukaan sungai yang lebih tinggi memberi kesempatan bagi pembangun Piramida Giza,” tulis tim peneliti dalam sebuah makalah yang diterbitkan 25 Agustus 2022 di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences dikutip Live Science Rabu 14 September 2022.
Penelitian ini menyoroti bagaimana piramida yang menjadi makam untuk firaun Khufu, Khafre dan Menkaure ini memiliki ketinggian yang monumental. Bangunan mereka yang menjulang dicapai sebagian besar berkat cabang Khufu Sungai Nil yang sekarang sudah tidak berfungsi.
"Sungai tetap berada di ketinggian air selama pemerintahan Khufu, Khafre, dan Menkaure, memfasilitasi pengangkutan bahan konstruksi ke Kompleks Piramida Giza," tulis tim dalam makalah mereka.
Para peneliti telah mengetahui selama beberapa dekade bahwa cabang Khufu yang telah lama hilang meluas ke dataran tinggi Giza di zaman kuno. Tetapi proyek baru ini bertujuan untuk menemukan dengan tepat bagaimana tingkat air telah berubah selama 8.000 tahun terakhir.
Untuk merekonstruksi Sungai Nil masa lalu, pada Mei 2019 tim mengebor lima inti ke dataran banjir Giza. Para peneliti mengukur jumlah serbuk sari yang ditemukan di berbagai bagian inti untuk menentukan bagaimana tingkat serbuk sari berubah dari waktu ke waktu.
“Periode waktu ketika air berlimpah pasti memiliki lebih banyak serbuk sari daripada periode yang gersang,” tulis penulis penelitian.
Analisis serbuk sari mengungkapkan bahwa pada saat orang Mesir kuno membangun piramida Giza, air cukup berlimpah sehingga cabang Khufu akan mengalir di dekat piramida Giza.
"Itu adalah kanal alami pada masa dinasti keempat [ketika piramida dibangun]," kata penulis utama studi Hader Sheisha, seorang ahli geografi fisik di Universitas Aix-Marseille di Prancis, mengatakan kepada Live Science melalui email.
Sheisha mencatat bahwa ketinggian air penting untuk konstruksi piramida. "Akan sangat sulit jika bukan tidak mungkin untuk membangun piramida tanpa cabang Khufu dan tanpa memiliki tingkat yang baik, yang menyediakan ruang akomodasi yang cukup untuk kapal yang membawa balok batu yang begitu berat," katanya.
Kapan tepatnya cabang tersebut punah tidak dapat dipastikan, tetapi penelitian menunjukkan bahwa pada 2.400 tahun yang lalu ketinggian air dari cabang tersebut sangat rendah.
Temuan ini sangat cocok dengan temuan arkeologis sebelumnya yang mengungkapkan pelabuhan dekat dengan piramida, serta catatan papirus kuno yang merinci pekerja yang membawa batu kapur ke Giza melalui perahu.