Terjual Rp26 Triliun, Penjualan ORI019 Pecahkan Rekor
Hasil penjualan ini memecahkan rekor surat berharga negara (SBN) ritel secara online, baik dari sisi nominal, jumlah total investor, maupun jumlah investor baru yang didominasi oleh generasi milenial.
Pasar Modal
JAKARTA – Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menetapkan hasil penjualan Obligasi Negara Ritel seri 019 (ORI019) sebesar Rp26 triliun.
Hasil penjualan ini memecahkan rekor surat berharga negara (SBN) ritel secara online, baik dari sisi nominal, jumlah total investor, maupun jumlah investor baru yang didominasi oleh generasi milenial.
“Konsistensi pemerintah untuk menerbitkan SBN ritel secara reguler dilakukan sebagai bagian dari upaya pemenuhan target pembiayaan APBN tahun berjalan, serta memberikan alternatif investasi yang aman bagi masyarakat,” ujar Dirjen PPR Luky Alfirman dalam keterangan resmi, Senin, 22 Februari 2021.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Meski tidak ada ORI yang jatuh tempo pada awal tahun, pemerintah mengklaim animo masyarakat sangat tinggi untuk berinvestasi di ORI019. Sebagai catatan, nominal penjualan ORI019 dua kali lipat lebih tinggi dari ORI018 yang berhasil terjual sebesar Rp12,97 triliun.
Sebelumnya, pemerintah menetapkan kuota penjualan sebesar Rp10 triliun. Namun, dengan adanya lonjakan permintaan, pemerintah menaikkan kuota tersebut dua kali hingga capai Rp26 triliun.
Tingginya penjualan ini terjadi di saat untuk pertama kalinya SBN ritel dijual di awal tahun yang dan dengan kupon terendah sepanjang penerbitan SBN ritel tradable. ORI019 memberikan kupon tetap sebesar 5,57% per tahun dan jatuh tempo pada 15 Februari 2024.
Terdapat 48.731 investor yang berinvestasi ORI019 dan 22.268 (45,7%) investor merupakan investor baru. Kemenkeu menyebut angka ini menggembirakan dan jadi hasil edukasi investasi masyarakat yang terus diberikan pemerintah dan otoritas keuangan.
Lebih lengkap, jumlah investor generasi milenial mendominasi dengan porsi sebesar 37,5%. Meski begitu, generasi baby boomers mendominasi dengan porsi 38,6% jika dilihat dari nominal investasi.
Selain itu, terdapat 26.463 investor yang membeli SBN ritel lebih dari sekali (repeating investors), atau sebanyak 54,3% dari total jumlah investor ORI019. Nominal pemesanan mereka sebesar Rp16,49 triliun.
Pegawai swasta menjadi profesi yang mendominasi jumlah investor ORI019, yaitu sebesar 33,8%. Namun secara nominal, investor yang berprofesi sebagai Wiraswasta masih mendominasi pemesanan ORI019 sebesar 46,6%. (SKO)