<p>Ilustrasi pinjaman luar negeri. / Pixabay</p>
Industri

Terkendala Proyek yang Tersedia, Pembiayaan Hijau Masih Minim

  • Dalam penerapan keberlanjutan pada industri keuangan, pemerintah mendorong adanya pembiayaan hijau atau green financing.
Industri
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

JAKARTA - Dalam penerapan keberlanjutan pada industri keuangan, pemerintah mendorong adanya pembiayaan hijau atau green financing. Sebagaimana dinyatakan oleh Program Lingkungan PBB (UNEP). 

Adapun ujuan pembiayaan hijau adalah untuk meningkatkan aliran keuangan baik dari sektor publik, swasta, dan nirlaba agar dapat digunakan untuk prioritas-prioritas pembangunan berkelanjutan.

Lebih lanjut mengenai pembiayaan hijau, Direktur riset dari Center of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah membeberkan bahwa Konsep green financing adalah terkait dengan pembiayaan untuk hal-hal yang ramah lingkungan dan mengurangi emisi karbon. 

"Proyek-proyek yang dibiayai oleh pemberi industri keuangan dari pembiayaan hijau ini merupakan  proyek-proyek yang ramah lingkungan bukan pembiayaan yang dilakukan dengan nama lingkungan seperti digitalisasi. Dengan demikian pembiayaan itu berfungsi dalam mengurangi emisi, " ujar Piter ketika dihubungi TrenAsia.com Selasa, 13 September 2022.

Piter menambahkan, keterlibatan sektor keuangan dalam membiayai poyek yang minim emisi karbon merupakan sebuah hal penting bagi masa depan dan keberlanjutan negara. Itulah sebabnya mengapa pemerintah mengarahkan perbankan dan industri pembiayaan lain menuju ke arah sama.

"Sektor keuangan pemerintah untuk ikut mengambil membiayai proyek-proyek yang ramah lingkungan itu yang mengurangi emisi karbon itu," katanya.

Walau begitu, program pembiayaan hijau menurut Piter belum maksimal. Pasalnya, hal tersebut masih tergantung pada proyek industri lain yang terlibat untuk dibiayai. Meski begitu, Piter melihat titik penyaluran untuk pembiayaan hijau ini mengalami peningkatan.

Piter juga menyebut bahwa sedikitnya proyek yang mengakomodir pembiayaan non emisi sebagai tantangan dari penyaluran pembiayaan hijau. Sebab, industri ini masih bergantung pada sektor lain yang akan dibiayai.

"Proyek yang masuk itu ramah lingkungan saat ini masih sedikit. Karenanya, perbankan dan lembaga keuangan menyalurkan pembiayaannya juga sedikit. Tapi jika titik-titik pembiayaan banyak, maka penyalurannya juga banyak," ujar Piter.

Dari segi regulasi, Piter menyebut bahwa pembiayaan hijau ini telah mendapat cukup dukungan dari pemerintah. Mulai dari pengenalan ekonomi hijau serta taksonomi hijau dari Otoritas jasa keuangan (OJK).

Meski begitu, ia menyarankan agar pemerintah memberikan dukungan lain disamping mengeluarkan peraturan akomodatif. Sebagai contoh menjalin komunikasi mengenai peluang-peluang ekonomi hijau serta melakukan sosialisasi pada sejumlah pelaku industri.