Terkuak, Alasan Lo Kheng Hong Borong Saham BMTR Milik Hary Tanoe Rp153,4 miliar
Aksi Lo Kheng Hong di tengah pandemi ini memicu penjualan oleh perusahaan investasi milik Hary Tanoe, PT MNC Investama Tbk. (BHIT). Entitas grup MNC sebagai pemegang saham utama PT Global Mediacom Tbk. (BMTR) dan PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) melepas sebagian kepemilikannya.
Industri
JAKARTA – Warren Buffet-nya pasar modal Indonesia, Lo Kheng Hong, akhirnya menguak dirinya memborong saham perusahaan milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo hingga Rp153,4 miliar.
Lo Kheng Hong, investor kawakan Tanah Air itu mengumumkan pembelian saham PT Global Mediacom Tbk. (BMTR) hanya dalam waktu sepekan. Transaksi itu membuat heboh pasar modal Indonesia.
Lewat surat ditujukan kepada PT Bursa Efek Indonesia, Lo Kheng Hong yang berdomisili di Pademangan, Jakarta Utara, mengaku memiliki saham induk usaha MNC Media Grup milik Hary Tanoesoedibjo.
“Jumlah saham dan persentase kepemilikan sebelum transaksi 1,14 persen, setelah transaksi 6,14 persen. Tujuan untuk investasi,” tulis Lo Kheng Hong yang dipublikasikan di keterbukaan informasi di BEI, Selasa, 25 Agustus 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Transaksi pembelian saham emiten media bersandi BMTR itu dilakukan tujuh kali berturut-turut pada empat hari perdagangan. Transaksi dilakukan pada 5-11 Agustus 2020.
Transaksi Saham Lo Kheng Hong
Pembelian saham BMTR pertama pada 5 Agustus 2020 mencapai 52,64 juta lembar. Transaksi dilakukan pada harga Rp200 per lembar sehingga Lo Kheng Hong menggelontorkan duit Rp10,52 miliar.
Masih pada hari yang sama, Lo Kheng Hong kembali memborong 600.000 lembar saham BMTR pada harga Rp199 per lembar dengan total Rp119,4 juta. Masih hari yang sama, dia kembali memborong 6,8 juta lembar saham BMTR di harga Rp200, dengan total Rp1,36 miliar.
Selanjutnya, pada 6 Agustus, dia membeli saham BMTR dua kali masing-masing 2 juta dan 4,9 juta lembar. Harganya Rp200 dan Rp202 per lembar, sehingga totalnya Rp1,38 miliar.
Pada 10 Agustus, Lo Kheng Hong membeli sedikit saham BMTR, yakni 200.000 lembar di harga Rp204 sehingga total Rp40,8 juta. Hari terakhir, dia memborong 700 juta saham BMTR dengan harga Rp200 per lembar sehingga total Rp140 miliar.
Dengan demikian, Lo Kheng Hong merogoh kocek Rp153,4 miliar untuk transaksi itu. Kini, Lo Kheng Hong mengempit 6,14% saham BMTR milik Hary Tanoe itu.
Hary Tanoe Ikut Jualan
Aksi Lo Kheng Hong di tengah pandemi ini memicu penjualan oleh perusahaan investasi milik Hary Tanoe, PT MNC Investama Tbk. (BHIT). Entitas grup MNC sebagai pemegang saham utama PT Global Mediacom Tbk. (BMTR) dan PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) melepas sebagian kepemilikannya.
MNC Investama sebagai pemegang saham pengendali BMTR menjual 2,27 juta lembar saham yang dimilikinya. BHIT sendiri tercatat menguasai 6,071 miliar lembar saham BMTR. Dengan penjualan ini maka kepemilikan cangkang investasi taipan Hary Tanoesoedibjo itu turun menjadi 6,069 miliar lembar atau menjadi 39,58%.
Aksi Lo Kheng Hong ini dilakukan bertepatan dengan penerbitan saham baru BMTR lewat mekanisme private placement sekira Rp249 miliar. Keputusan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) alias private placement dilakukan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Restu private placement diperoleh dalam RUPSLB pada Selasa, 11 Agustus 2020.
Sekretaris Perusahaan Global Mediacom Abuzzal Abusaeri mengumumkan tahap pertama penerbitan saham baru PMTHMETD. Perseroan menerbitkan 700 juta saham baru dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham.
“PMTHMETD akan dilaksanakan pada harga pelaksanaan Rp200 per saham,” tulisnya.
Private Placement
Dengan harga eksekusi Rp200 per saham, maka total dana yang akan diraup Global Mediacom pada tahap pertama ini mencapai Rp140 miliar. Pelaksanaan private placement pada 24 Agustus 2020.
Dalam private placement ini, akan ada perubahan porsi kepemilikan saham. Kepemilikan MNC Investama pada saham BMTR akan berkurang dari 49,94% menjadi 45,3% dan sisanya akan menjadi milik masyarakat (dengan kepemilikan kurang dari 5%) menjadi 54,7% dari sebelumnya 50,06%.
Global Mediacom adalah induk usaha media yang menaungi seluruh perusahaan media Grup MNC. Termasuk PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) yang menaungi televisi free to air (FTA) swasta RCTI, GTV, MNC TV, serta iNews. Kemudian televisi berlangganan PT MNC Vision Networks Tbk. (IPTV) dan PT MNC Sky Vision Tbk. (MSKY).
Pada perdagangan Selasa, 25 Agustus 2020, saham BMTR ditutup naik 0,65% sebesar 2 poin ke level Rp310 per lembar. Kapitalisasi pasar saham BMTR mencapai Rp4,9 triliun dengan imbal hasil negatif 8,28% dalam setahun terakhir.
Hary Tanoesoedibjo tercatat sebagai konglomerat terkaya ke-32 di Indonesia versi majalah Forbes 2019. Kekayaan Hary Tanoe ditaksir mencapai US$1 miliar setara Rp15,5 triliun yang berasal dari industri media, properti, jasa keuangan, dan investasi. (SKO)