Terlibat Insider Trading, Pemilik Tottenham Hotspurs Joe Lewis Didakwa Pengadilan AS
- Pemilik Tottenham Hotspurs Joe Lewis didakwa oleh Pengadilan New York setelah terlibat dalam Insider Trading di Amerika Serikat (AS).
Gaya Hidup
JAKARTA – Miliarder Inggris sekaligus pemilik Tottenham Hotspurs Joe Lewis didakwa oleh Pengadilan New York setelah terlibat Insider Trading di Amerika Serikat (AS). Ia diduga berbagi informasi rahasia tentang perusahaan tempat dia berinvestasi kepada asisten pribadi, pacar, dan pilotnya.
Diketahui Insider Trading adalah praktik ilegal di mana seorang investor mendapatkan informasi tentang peluang dan keuntungan dalam transaksi jual beli saham.
Dikatakan oleh Jaksa AS Damian Williams, Joe Lewis telah mengeksploitasi data perusahaan untuk mencari data rahasia saham yang menguntungkan. Di mana dari aksinya ini mampu mengambil keuntungan hingga ratusan juta dollar.
“Joe Lewis adalah orang kaya, tetapi seperti yang kami duga, dia menggunakan informasi orang dalam (cari data rahasia saham) sebagai cara untuk memberi kompensasi kepada karyawannya atau untuk memberikan hadiah kepada teman dan kekasihnya," ujar Williams dikutip TrenAsia.com dari Financial Times, Rabu 26 Juli 2023.
- Penerapan ESG Genjot Nilai Perusahaan
- Simak Strategi ESG di Bidang Lingkungan yang Diterapkan oleh Merdeka Battery
- Pupuk Kaltim dalam Pembicaraan Akuisisi Perusahaan Pupuk Asal Australia
Dalam surat dakwaan, disebutkan bahwa pengusaha berusia 86 tahun itu telah lama menyalahgunakan aksesnya ke ruang rapat perusahaan dan berulang kali memberikan informasi dari orang dalam soal data saham kepada pasangan romantisnya, asisten pribadinya, pilot pribadinya, dan teman-temannya.
Namun, pengacara Lewis, David M. Zornow, mengatakan bahwa kliennya adalah orang berintegritas dan berprestasi. Alhasil, tuduhan tersebut sangat tidak masuk akal.
"Tuan Lewis telah datang ke AS secara sukarela untuk menjawab tuduhan yang salah paham ini, dan kami akan membelanya dengan keras di pengadilan," terang Zornow.
Sekadar informasi, Inggris dan AS memiliki hubungan ekstradisi bilateral di bawah perjanjian yang ditandatangani pada tahun 2003 yang mendukung otoritas masing-masing negara untuk mengekstradisi orang-orang yang dianggap sebagai pelanggar serius yang dicari sehubungan dengan berbagai kejahatan.
Bukan Kasus Pertama
Sejatinya Ini bukan kali pertama Lewis tersebut terjerat hukum. Jaksa penuntut pun mengatakan, miliarder Inggris itu perah terlibat dalam berbagai skema melanggar undang-undang sekuritas, termasuk dengan mengirimkan pengajuan palsu ke Securities and Exchange Commission pada periode 2013 hingga 2021.
Lewis juga mengetahui informasi rahasia tentang uji klinis, pengumuman perusahaan, dan keuangan perusahaan, yang kemudian dia bagikan dengan rekan kerja, menurut dakwaan.
Dalam satu kasus, dia memberikan pinjaman kepada pilotnya masing-masing US$500.000 atau sekitar Rp7,51 miliar (asumsi kurs Rp15.000 per dolar AS), kemudian mendorong mereka untuk membeli saham di perusahaan onkologi Mirati Therapeutics sebelum berita uji klinis dipublikasikan, kata jaksa penuntut.
Total Kekayaan Lewis
Menurut laporan Forbes, kekayaan Lewis mencapai U$6,1 miliar atau kisaran Rp91,6 triliun. Dia kemudian mendirikan perusahaan investasi swasta Tavistock Group.
Sejak 20 tahun lalu, ia membeli Tottenham Hotspurs dari Alan Sugar yang kini nilai sahamnya mencapai US$50 juta atau Rp7,51 miliar.
Adapun, peringkat tahunan Forbes mengatakan Tottenham Hotspurs adalah klub sepak bola paling berharga kesembilan di dunia dengan nilai US$2,8 miliar atau kisaran Rp42 triliun.