Terlilit Utang Rp4,2 Kuardiliun, Pemerintah Cina Minta Pemilik Evergrande Bayar Utang Pakai Uang Pribadi
- BEIJING- Pemerintah Cina meminta pemilik Evergrande, Hui Kayan untuk melunasi hutang perusahaan dengan uang pribadinya.Arahan tersebut dikeluarkan pemerintah Ci
Industri
BEIJING- Pemerintah Cina meminta pemilik Evergrande, Hui Kayan untuk melunasi hutang perusahaan dengan uang pribadinya.
Arahan tersebut dikeluarkan pemerintah Cina setelah raksasa properti tersebut melewatkan tenggat waktu untuk membayar kupon obligasi senilai US$84 juta dolar atau kisaran Rp 1,1 triliun (asumsi kurs Rp14.200 per dolar AS) pada 23 September lalu.
Mengutip dari Bloomberg pada Sabtu, 30 Oktober 2021, kupon tersebut seharusnya dibayarkan selama masa tenggang 30 hari.
- Pertama di Dunia, Inggris akan Resepkan Rokok Elektrik
- Cabai Masih Penyumbang Utama, Inflasi Oktober 2021 Diperkirakan 0,10 Persen
- Ke Luar Negeri, Pelanggan Telkomsel Kini Terlindungi Asuransi
Meski diminta untuk membayar utang perusahaan dengan uang pribadi, kekayaan hui tidakklah cukup untuk menyelamatkan perusahaan real estat tersebut dari lilitan utang.
Sebab, berdasarkan Bloomberg Billionares Index, kekayaan bersih Hui tercatat sekitar US$7,6 miliar atau setara Rp108 triliun.
Tidak diketahui juga apakah jumlah tersebut cukup cair jika digunakan untuk melunasi utang.
Sedangkan pada Juni lalu, utang Evergrande menyentuh US$300 miliar atau setara Rp4,2 kuadriliun.
Sebagai informasi, lilitan utang Evergrande menjadi momok bagi dunia lantaran dikhawatirkan bisa berpengaruh pada kondisi ekonomi dunia.
Pada Jumat kemarin. Evergrande pembayaran bunga senilai US$45 juta atau sekitar Rp640 miliar yang jatuh tempo pada hari Jumat ini.
Tetapi pemerintah daerah China mengawasi rekening bank Evergrande untuk memastikan dana perusahaan digunakan untuk menyelesaikan proyek perumahan yang sedang dibangun, daripada digunakan untuk membayar kreditur.