Nampak penjual tengah merapikan susunan tabung gas LPG 3Kg di sebuah agen gas kawasan Cipondoh Kota Tangerang.Kamis 5 Januari 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Energi

Ternyata Distribusi LPG 3 Kg sudah Lebihi Kuota APBN Tahun Ini

  • Pemerintah memprediksi realisasi penyaluran LPG 3 kg tahun ini mencapai 8,121 juta MT. Alias jebol sekitar 1,13 persen dari kuota APBN Tahun 2024 sebesar 8,03 juta MT.

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mencatatkan  realisasi penyaluran LPG 3 Kg subsidi sudah melebihi kuota. Over kuota mencapai 3 persen dari yang ditetapkan oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.

Direktur PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri tak menampik, jika distribusi gas melon ini terlahir tembus 103 persen. Pada APBN 2024 penetapan kuota LPG subsidi diangka 8,03 juta metrik ton (MT).

"Untuk realisasi PSO yang sudah dijalankan hingga Desember ini.  Seperti yang saya sampaikan tadi, untuk LPG memang ada kelebihan kurang lebih 3 persen over quota," kata Simon saat konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta pada Senin, 9 Desember 2024.

Jebolnya kuota LPG 3 kg sebelumnya telah di prediksi oleh Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana.  Dadan mengatakan, pemerintah memprediksi realisasi penyaluran LPG 3 kg tahun ini mencapai 8,121 juta MT. Alias jebol sekitar 1,13 persen dari kuota APBN Tahun 2024 sebesar 8,03 juta MT.

Untuk mencegah energi lainnya jebol, Pertamina tengah mempersiapkan strategi agar penyaluran BBM Subsidi termasuk Pertalite tidak jebol hingga akhir tahun ini, terutama selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Pertamina kata Simon, membentuk Satuan Tugas (Satgas) Nataru, yang akan beroperasi mulai 16 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025. Pertamina memprediksi kebutuhan BBM dan LPG selama periode tersebut mayoritas akan naik.

Berdasarkan data Pertamina kebutuhan Gasoline (bensin) selama periode Satgas diperkirakan meningkat sekitar 5% dibanding rerata normal, sedangkan Gasoil (solar) diprediksi turun sekitar 3,3% karena adanya pembatasan operasional kendaraan angkutan barang atau truk.

Sementara kebutuhan LPG untuk konsumsi rumah tangga selama periode Satgas diprediksikan mengalami kenaikan sekitar 2,7% dibanding rerata normal.

Simon menuturkan, stok ketahanan BBM selama periode Nataru tahun ini yakni di antaranya LPG 15,43 hari, kerosene 13,54 hari, Pertalite 17,26 hari, Pertamax 20,74 hari, Pertamax Turbo 39,71 hari. Kemudian, Bio Solar 17,14 hari, Dexlite blending, Pertamina Dex 28,72 hari, dan avtur sebanyak 28,43 hari.