Ternyata Dua Faktor Ini yang Buat KUR Belum Banyak Diserap UMKM
- Permasalahannya sekarang adalah tidak semua bank memiliki pemahaman dan kapasitas untuk menyalurkan kredit UMKM.
Perbankan
JAKARTA - Ekonom yang juga dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi menilai realisasi rendahnya penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) untuk UMKM disebabkan dua faktor.
Dua penghambat tersebut, menurut Hastiadi adalah kapasitas dan pemahaman bank dalam memberikan kredit, serta kapasitas UMKM dalam memanfaatkan pendanaan.
"Permasalahannya sekarang adalah tidak semua bank memiliki pemahaman dan kapasitas untuk menyalurkan kredit UMKM. Tapi bagaimana dengan korporasi banking Himbara yang seperti misalnya BNI, Bank Mandiri, mereka kan juga core competence mereka belum di situ," katanya saat ditemui di Jakarta pada Senin, 27 Mei 2024.
- Saat Portofolio PAYDI Industri Menciut, Porsi Unit Link di Allianz Justru Mendominasi
- Ketika Protes Pekerja Soal Tapera Ditanggapi Santai oleh Presiden
- Agung Podomoro Gandeng BNI Sebagai Bank Penyedia Fasilitas KPR
Dengan situasi ini wajar ketika penyaluran KUR ini terhambat karena bank-bank negara lain melihat aspek prudensialnya, bagaimana nanti kalau kreditnya disalurkan secara cepat lalu macet dapat memperbesar NPL (non performing loan) dan membebani perbankan.
Mantan Juru Bicara Kementerian Perdagangan ini menegaskan, pentingnya meningkatkan kapasitas dan kualitas UMKM supaya layak mendapatkan kredit, sehingga yang terpenting adalah bukan hanya mendorong penyaluran kredit, tetapi juga meningkatkan kapasitas UMKM agar mampu memanfaatkan pendanaan tersebut.
Bahkan ia memberikan catatan, jika banyak UMKM yang mendapatkan akses pendanaan, tetapi tidak didampingi sehingga usahanya tidak berkembang.
Subisidi KUR
Data APBN Kita edisi Mei 2024 mencatat, subsidi kredit usaha rakyat (KUR) yang disalurkan oleh perbankan telah mencapai Rp90,5 triliun, atau tumbuh 68,7% jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Sri Mulyani mengungkapkan realisasi KUR yang tumbuh cukup tinggi ini didorong oleh penyaluran debitur KUR. Adapun, penyaluran debitur KUR hingga April 2024 meningkat 65,7% atau mencapai 1,6 juta orang.
Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) pada 2023 mencapai Rp260,26 triliun, yang disalurkan kepada 4,64 juta debitur. Angka ini tidak mencapai target penyaluran KUR pada 2023 senilai Rp297 triliun.
Adapun KUR merupakan program pemerintah dengan memberikan kredit bunga kecil kepada UMKM. Program tersebut disalurkan melalui lembaga keuangan seperti BRI, Mandiri, BNI, dan bank lainnya.
Sementara itu, Kementerian Kementerian Koordinator bidang Perekonomian mencatat realisasi penyaluran KUR untuk berbagai jenis pelaku usaha hingga April 2024 mencapai Rp90,45 triliun dari total target Rp287 triliun.