<p>Qatar National Bank/foto: industry.co,id</p>
Industri

Ternyata Ini Penyebab Saham Bank QNB Naik 84% Pekan Lalu

  • JAKARTA – Sepanjang pekan lalu (12-16 Oktober 2020), saham PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) berhasil melesat 84,72% ke level Rp133 per lembar. BKSW menjadi pemimpin di jajaran top gainers bersama dengan PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) di posisi kedua dengan kenaikan 63,49% ke level Rp103 per lembar. Diketahui belakangan, kenaikan saham ini terjadi […]

Industri
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – Sepanjang pekan lalu (12-16 Oktober 2020), saham PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) berhasil melesat 84,72% ke level Rp133 per lembar. BKSW menjadi pemimpin di jajaran top gainers bersama dengan PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) di posisi kedua dengan kenaikan 63,49% ke level Rp103 per lembar.

Diketahui belakangan, kenaikan saham ini terjadi lantaran Qatar National Bank menaruh dana cukup besar ke BKSW. Total dana US$30 juta atau setara Rp443,4 miliar (kurs Jisdor Rp14.780 per dolar Amerika Serikat).

“Penempatan dana berupa setoran modal dari Qatar National Bank tersebut bertujuan untuk memperkuat permodalan,” terang Direktur Bank QNB Indonesia Windiartono Tabingin dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 19 Oktober 2020.

Sebelumnya, BKSW juga sempat menggelar penawaran obligasi sebesar Rp448 miliar. Penawaran utang ini merupakan seri dari obligasi berkelanjutan yang digelar sejak 2019 dengan target pendanaan Rp1 triliun.

Waktu jatuh tempo obligasinya ditetapkan 1 tahun dengan bunga 6,25%. Bunga obligasi itu bakal dibayarkan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi dilaksanakan.

“Seluruh dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan dipergunakan oleh perseroan untuk modal kerja dalam rangka pengembangan usaha dalam bentuk ekspansi kredit,” terang Manajemen Bank QNB Indonesia dalam keterbukaan informasi, 1 Oktober lalu.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per Juni 2020, Qatar National Bank tercatat sebagai pemegang saham pengendali BKSW dengan porsi kepemilikan 92,48%. Sedang sisanya, sebanyak 7,52% dimiliki oleh publik.

Pada periode yang sama, BKSW tercatat mengalami kerugian sebesar Rp539,17 miliar. Nilai rugi ini meningkat nyaris sembilan kali lipat dari kerugian pada periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp54,46 miliar.

Sementara itu, ekuitas perusahaan pada semester I-2020 berada pada kisaran 3,55 triliun. Sedangkan liabilitas perusahaan mencapai total Rp17,84 triliun.