Ternyata Ini Tujuan Tersembunyi Mengapa Jendela Pesawat Harus Berbentuk Oval
- Anda pasti memperhatikan bahwa semua jendela pesawat itu berbentuk bulat. Inilah tujuan tersembunyi di balik bentuk jendela pesawat yang berbentuk bulat
Tekno
JAKARTA - Apakah Anda menyukai mendapatkan tempat duduk dekat jendela pesawat? Anda pasti memperhatikan bahwa semua jendela pesawat itu berbentuk oval.
Desain ini bukan asal-asalan saja, tetapi ada tujuan tersembunyi di baliknya?
Mengutip dari laman Reader's Digest, jendela pesawat ternyata tidak selalu berbentuk oval, bahkan dulu masih berbentuk persegi.
- Hasta Siempre, Comandante; Mengenang Kepergian Lionel Messi dari Barcelona
- Bank Neo Commerce Gelar PUT V, Rights Issue 5 Miliar Saham
- Anies Imbau Masuk Mal Tunjukkan Sertifikat Vaksinasi
Mengutip dari laman Reader's Digest, Willis Orlando seorang Spesialis Operasi Produk di Scott's Cheap Flights mengatakan bahwa, bentuk jendela pesawat yang bulat meskipun lembut di mata, ternyata memiliki fungsi lebih dari sekadar tujuan estetika.
Sudut yang membulat tersebut dirancang untuk membantu mendistribusikan tekanan yang diberikan pada jendela secara merata, dan mengurangi kemungkinan jendela menjadi retak akibat perubahan tekanan udara.
Dan hal itu ternyata bukan hipotesis semata. Ternyata, ketika jendela pesawat masih berbentuk persegi hingga tahun 1950-an, pesawat justru terbang semakin lambat dan semakin rendah.
Ketika opsi melakukan perjalanan menggunakan pesawat menjadi populer, maskapai penerbangan mulai terbang di ketinggian yang lebih tinggi untuk memotong biaya. Pesawat itu sendiri juga akan menimbulkan terjadinya peningkatan perbedaan tekanan antara bagian dalam dan luar pesawat, yang menyebabkan lebih banyak penumpukan tegangan.
- Meski Penjualan Rokok Meroket, Laba Bersih Gudang Garam Merosot 39,53 Persen Jadi Rp2,31 Triliun
- IPO Laris Manis, Ultra Voucher Gandeng Sejumlah Bank Bidik Laba Meroket 600 Persen
- Jangan Ketinggalan, Pasar Modal RI Bakal Banjir Dana Asing dari China
Saat itulah, jendela berbentuk persegi mulai terbukti mematikan dan berbahaya. Pada tahun 1963 dan 1954, tiga pesawat pecah semuanya yaitu de Havilland Commets, pesawat jet pertama yang hancur di udara karena konsentrat tegangan yang disebabkan karena tepi tajam pada jendela.
Analisis kecelakaan, dan cedera serupa pada penumpang, menunjukkan bahwa "kegagalan kelelahan logam" yang berasal dari sudut jendela telah menjatuhkan pesawat.
Oleh karena itu, jendela pesawat sekarang memiliki desain oval, sehingga tekanan dapat mengalir lebih merata di sekitar jendela bundar daripada menumpuk di sudut jendela persegi. Dengan bentuk baru dan lebih baik ini, tekanan dapat mengalir dengan lancar, dan kita dapat terbang dengan aman.