Obat baru ini berhasil menumbuhkan rambut akibat kerontokan yang disebut alopecia areata.
Sains

Terobosan Baru Pengobatan Sel Punca, Solusi Atasi Rambut Rontok

  • Lili dalam penelitiannya menyoroti potensi sel punca sebagai titik terang baru dalam penanganan masalah kerontokan rambut. Penggunaan sekretom, substansi yang dihasilkan oleh sel punca, telah memperlihatkan hasil positif dalam menangani kasus alopesia androgenetik.

Sains

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Guru Besar dalam Bidang Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia Prof. Lili Legiawati, mengungkapkan terobosan baru dalam pengobatan kerontokan dan kebotakan rambut pada usia lanjut.

Lili juga menyoroti dampak psikologis dari masalah kerontokan dan kebotakan rambut, sambil membahas keterbatasan solusi yang tersedia di pasaran saat ini.

Rambut, selain berfungsi sebagai perlindungan, juga memiliki dampak besar terhadap kesejahteraan psikologis seseorang. Meskipun produk-produk perawatan rambut berlimpah di pasaran, pengobatan seringkali dihadapkan pada kendala waktu dan terbatasnya pilihan yang efektif.

 Lili dalam penelitiannya menyoroti potensi sel punca sebagai titik terang baru dalam penanganan masalah kerontokan rambut. Penggunaan sekretom, substansi yang dihasilkan oleh sel punca, telah memperlihatkan hasil positif dalam menangani kasus alopesia androgenetik. 

Hal ini membuka jalan menuju pendekatan pengobatan yang lebih inovatif, dengan memanfaatkan potensi penyembuhan alami sel punca untuk merangsang pertumbuhan rambut yang sehat.

Lili Legiawati menjelaskan bahwa terapi sel punca memberikan harapan baru bagi mereka yang mengalami masalah kerontokan rambut. Dengan menargetkan penyebab utama alopesia androgenetik, penelitian ini tidak hanya memberikan solusi sementara, tetapi juga potensi untuk memperbaiki kondisi secara mendasar. 

Penelitian Lili juga mengungkapkan bahwa penggunaan cairan darah kaya trombosit efektif dalam mengatasi masalah kerontokan. Metode ini melibatkan pengambilan cairan darah pasien, pemisahan trombosit, dan kemudian pengembalian cairan tersebut ke area yang mengalami kebotakan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam pertumbuhan rambut.

“Pada tahun 2022 kami melakukan penelitian untuk menguji penggunaan cairan darah kaya trombosit untuk pengobatan kebotakan berpola (Alopesia androgenetik). Hasil penelitian terdapat perbaikan pada jumlah, kepadatan, dan diameter rambut yang bermakna,” ungkap Lili, dilansir dari ui.ac.id, Kamis, 25 Januari 2024.

Lili menyampaikan keyakinannya bahwa penelitian ini membuka harapan baru dalam pengobatan kelainan kerontokan dan kebotakan rambut pada usia lanjut. 

Harapannya, dengan penemuan ini, masyarakat akan memiliki lebih banyak opsi pengobatan yang efektif dan memberikan solusi yang lebih baik untuk masalah yang seringkali mempengaruhi kualitas hidup seseorang.

Temuan Lili tidak hanya menjanjikan solusi yang lebih efektif, tetapi juga menggugah industri kecantikan dan kesehatan untuk terus berinovasi dalam mencari metode pengobatan baru yang dapat memberikan hasil positif dan berkelanjutan dalam penanganan masalah kerontokan dan kebotakan rambut pada usia lanjut.