<p>Dalam pembangunan Terowongan Silaturahmi, Badan Pengelola Masjid Istiqlal dan Dewan Paroki Gereja Katederal juga dilibatkan dalam proses pembahasan bersama. Mereka dilibatkan dalam penentuan konsep desain yang memperhatikan masing rumah ibadah agar mencirikan bentuk persatuan bukan perbedaan.</p>
Nasional

Terowongan Silaturahmi Penghubung Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Rampung 17 Agustus 2021

  • Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan dua rumah ibadah Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral ditargetkan rampung pada hari kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2021. Hingga saat ini, progres fisik proyek ini sudah mencapai 61%.

Nasional

Reza Pahlevi

JAKARTA – Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan dua rumah ibadah Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral ditargetkan rampung pada hari kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2021. Hingga saat ini, progres fisik proyek ini sudah mencapai 61%.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pemilihan bentuk terowongan dipilih karena faktor keamanan dan keselamatan.

“Ada tiga alternatif sebetulnya bisa jembatan penyeberangan, tapi kan terlalu curam, atau dengan yang lain, kita pilih terowongan yang lebih aman,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu, 2 Juni 2021.

Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti menyampaikan pihak Kementerian PUPR selalu mengutamakan keselamatan selama masa konstruksi, terlebih pembangunan Terowongan Silaturahmi ini berdekatan dengan Masjid Istiqlal dan Gereja Katederal yang merupakan bangunan cagar budaya.

“Keselamatan konstruksi menjadi fokus utama yang harus diterapkan di lapangan, terlebih bangunan Masjid Istiqlal dan Gereja Katederal ini merupakan bangunan cagar budaya yang menjadi kebanggaan negara kita,” ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Dalam pembangunan, Badan Pengelola Masjid Istiqlal dan Dewan Paroki Gereja Katederal juga dilibatkan dalam proses pembahasan bersama. Mereka dilibatkan dalam penentuan konsep desain yang memperhatikan masing rumah ibadah agar mencirikan bentuk persatuan bukan perbedaan.

Pembangunan terowongan ini telah dimulai pada 15 Desember 2020 lalu dengan anggaran Rp37,3 miliar. Tiga BUMN Karya terlibat dalam proyek ini, PT Waskita Karya (Persero) Tbk bertindak sebagai kontraktor, PT Virama Karya (Persero) sebagai manajemen konstruksi, dan PT Yodya Karya (Persero) sebagai perencana.

Lingkup pekerjaan meliputi persiapan dan K3 dengan progres 94,46%, pekerjaan pembongkaran 97,25%, galian tanah dan finishing jalan 85,76%, pekerjaan struktur 80,18%, pekerjaan arsitektur 35,07%, pekerjaan MEP 8,71%.

Terowongan Silaturahmi dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2.

Jarak terdekat pintu masuk terowongan dengan Gereja Katedral yakni 32 m. Ini diterapkan guna memastikan keamanan struktur Katedral. Sementara jarak terdekat terowongan dengan gerbang Masjid Istiqlal adalah 16 m.

Arsitektur pintu masuk terowongan ini dibangun dengan gaya modern di mana eksteriornya menggunakan material transparan. Alhasil, kecantikan desain Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang merupakan bangunan cagar budaya tidak terhalang.

Sementara untuk interiornya menggunakan material marmer serta dilengkapi dengan railing stainless sebagai simbol jabat tangan. Selain tangga, terowongan ini juga dilengkapi dengan lift difabel untuk menunjang fungsi sebagai bangunan publik.

Di samping sebagai ikon toleransi antar umat beragama, pembangunan terowongan ini berfungsi memudahkan akses jamaah antar bangunan rumah ibadah untuk memenuhi kebutuhan ruang parkir tanpa mengganggu arus lalu lintas saat ini. (RCS)