<p>PT Len Industri (Persero). / Len.co.id</p>
Industri

Terpukul Corona, BUMN Len Industri Revisi Pendapatan Jadi Rp4,2 Triliun

  • BANDUNG – Akibat pandemi COVID-19, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Len Industri (Persero) merevisi target pendapatan 2020 dari Rp5,7 triliun menjadi Rp4,2 triliun. Direktur Utama Len Industri Zakky Gamal Yasin mengatakan perseroan kembali meninjau target atau Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2020. “Tahun lalu Len berhasil membukukan pendapatan Rp4,2 triliun. Tahun ini memang […]

Industri
Sukirno

Sukirno

Author

BANDUNG – Akibat pandemi COVID-19, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Len Industri (Persero) merevisi target pendapatan 2020 dari Rp5,7 triliun menjadi Rp4,2 triliun.

Direktur Utama Len Industri Zakky Gamal Yasin mengatakan perseroan kembali meninjau target atau Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2020.

“Tahun lalu Len berhasil membukukan pendapatan Rp4,2 triliun. Tahun ini memang tidak mudah dan banyak penyesuaian, sehingga 2020 ini kami ingin fokus mempertahankan pencapaian tahun lalu,” kata dia dalam keterangan resmi yang dikutip TrenAsia.com, Sabtu, 22 Agustus 2020.

Pendapatan itu bersumber dari transportasi perkeretaapian 34,7%, renewable energy 18,7%, teknologi informasi (ICT) dan navigasi 22,3%, pertahanan 15,9%, dan 8,4% dari pendapatan lainnya.

Proyek dan Strategi

Selain bergantung pada proyek carry over, tahun ini Len Industri juga telah mengantongi sejumlah proyek baru. Proyek-proyek baru tersebut antara lain perbaikan Sista Meriam Komposit TD2000, Modernisasi Kapal Multi Role Light Frigate (MRLF). Kemudian, perbaikan Simulator ATNP Kolat Armada dan Simulator NFS Kolat Armada, pengadaan Alkom dan Intercomm, dan proyek Joint Production Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE).

Di bidang non-pertahanan, perusahaan juga telah mengantongi proyek-proyek baru, seperti proyek Jaringan Gas (Jargas) Rumah Tangga Serang 6111SR, dan Penerangan Jalan Umum (PJU). Kemudian, Persinyalan dan Telekomunikasi (Sintel) jalur Makassar–Parepare, jalur Bogor–Cicurug, dan jalur Kedundang–New Yogyakarta International Airport (NYIA), pemeliharan Radar Cuaca dan Sistem Monitoring Gempa Bumi BMKG, dan juga proyek Managed Service Partner BRIBox.

Agar target 2020 tercapai, Len Industri telah merancang program quick wins 2020. Program ini salah satunya berupa penguatan produksi radar dan penguatan posisi perusahaan di pasar pertahanan, seperti mejadi lead integrator radar dan integrator naval combat system di Indonesia.

Program quick wins 2020 juga difokuskan pada peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Kemudian, penguatan kondisi finansial perusahaan, optimalisasi program inovasi bisnis dan pengembangan produk/teknologi, serta penetrasi dan ekspansi bisnis. Selain itu, mulai tahun 2020 ini, Len Industri telah melakukan transformasi proses bisnis melalui penerapan Len 5.0 ERP System.

“Dengan mengantongi sejumlah proyek baru dan penerapan program-program perbaikan kinerja perusahan, kami optimis akan tembus target tahun 2020,” tegasnya. (SKO)