Terpukul COVID-19, Emiten Merek Pizza Hut Rugi Rp8,63 Miliar
JAKARTA – Emiten pemegang hak merek Pizza Hut di Indonesia, PT Sarimelati Kencana Tbk harus menelan kerugian cukup dalam atas dampak COVID-19. Tercatat per September 2020, emiten bersandi PZZA ini harus menerima rugi bersih Rp8,63 miliar. Nilain itu berbalik dibandingkan capaian periode sama tahun lalu yang masih mencatatkan laba bersih Rp149,24 miliar. Catatan kerugian ini […]
Industri
JAKARTA – Emiten pemegang hak merek Pizza Hut di Indonesia, PT Sarimelati Kencana Tbk harus menelan kerugian cukup dalam atas dampak COVID-19.
Tercatat per September 2020, emiten bersandi PZZA ini harus menerima rugi bersih Rp8,63 miliar. Nilain itu berbalik dibandingkan capaian periode sama tahun lalu yang masih mencatatkan laba bersih Rp149,24 miliar.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Catatan kerugian ini tidak lepas dari turunnya penjualan neto perseroan yang tahun ini terkuras 9,36% dari Rp2,94 triliun menjadi Rp2,67 triliun. Segmen makanan masih mendominasi dengan porsi 95,19% atau Rp2,54 triliun dari total penjualan. Sementara segmen minuman, menjadi lini paling terpukul dengan penurunan pendapatan sebesar 57,13% dari Rp317,93 miliar menjadi Rp136,29 miliar.
Bersamaan dengan itu, beban operasional perseroan juga turut membumbung dengan kenaikan lebih dari dua kali lipat, dari Rp7,72 miliar menjadi Rp18,07 miliar. Meski demikian, beban pokok penjualan perseroan secara keseluruhan berhasil disusutkan dari Rp958,56 miliar menjadi Rp927,86 miliar.
Dari pos kas, perseroan masih memiliki total aset senilai Rp2,25 triliun. Nilai tersebut terdiri dari aset lancar Rp436,92 miliar dan aset tidak lancar Rp1,81 triliun.
Sedangkan dari sisi likuiditas, perseroan kini telah mencatatkan total liabilitas Rp1,02 triliun. Sementara total ekuitasnya Rp1,23 triliun.