Terpukul Kehilangan Basis Jateng, Megawati Beri Instruksi Khusus
- Megawati mengaku kecewa atas hasil sementara Pemilu di Jawa Tengah, di mana pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi yang diusung PDI Perjuangan kalah dari pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin yang diusung Koalisi Indonesia Maju.
Nasional
JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menyampaikan kritik tajam terhadap pelaksanaan Pemilu di Jawa Tengah. Ia menyoroti berbagai dinamika yang menurutnya mencederai prinsip demokrasi, mulai dari dugaan politisasi aparatur negara hingga ketidakadilan dalam proses pemilu.
Megawati menuding adanya manipulasi politik melalui pengangkatan penjabat kepala daerah serta mutasi aparatur kepolisian di Jawa Tengah. Langkah ini, menurutnya, dilakukan demi kepentingan elektoral pihak tertentu.
“Namun dalam situasi ketika segala sesuatu bisa dimobilisasi oleh kekuasaan, maka yang terjadi adalah pembungkaman. Apa yang terjadi saat ini sudah di luar batas-batas kepatutan etika, moral, dan hati nurani,” ungkap Megawati dikutip siaran resmi PDIP, Kamis, 28 November 2024.
Ia juga mengingatkan bahwa keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) memungkinkan aparatur negara yang tidak netral dijerat pidana. Megawati meminta perhatian khusus terhadap integritas aparatur negara agar proses demokrasi dapat berjalan tanpa tekanan dari pihak manapun.
- Prakiraan Cuaca Besok dan Hari Ini 28 November 2024 untuk Wilayah DKI Jakarta
- Tax Amnesty Jilid III dan Kenaikan PPN, Ekonom: Pemerintah Kelabakan Kejar Target
- Menurut Aturan Menaker, Pekerja yang Tetap Bekerja saat Pilkada Berhak Atas Uang Lembur
Kehilangan Basis Terpenting di Jawa Tengah
Megawati mengaku kecewa atas hasil sementara Pemilu di Jawa Tengah, di mana pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi yang diusung PDI Perjuangan kalah dari pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin yang diusung Koalisi Indonesia Maju. Ia menegaskan bahwa dirinya memahami karakteristik politik di Jawa Tengah, mengingat ia pernah tiga kali terpilih sebagai anggota DPR dari daerah tersebut.
Megawati menekankan pentingnya penyelenggaraan pilkada yang jujur dan adil. Ia mengkritik adanya mobilisasi kekuasaan yang menurutnya membungkam suara rakyat dan menciptakan ketidakadilan.
Berdasarkan hasil hitung cepat sementara, pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin unggul dari pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi. Keunggulan ini menandai pukulan telak bagi PDI Perjuangan yang selama ini dikenal memiliki basis suara kuat di Jawa Tengah.
- Prakiraan Cuaca Besok dan Hari Ini 28 November 2024 untuk Wilayah DKI Jakarta
- Tax Amnesty Jilid III dan Kenaikan PPN, Ekonom: Pemerintah Kelabakan Kejar Target
- Menurut Aturan Menaker, Pekerja yang Tetap Bekerja saat Pilkada Berhak Atas Uang Lembur
Lima Instruksi Khusus Megawati Pasca Pilkada 2024
Jaga dan Amankan Suara Rakyat
Megawati menginstruksikan kader PDIP untuk menjaga setiap suara hasil pemilu dengan sebaik-baiknya demi memastikan hasil yang sesuai dengan kehendak rakyat.
"Pertama Jaga dan amankan setiap suara rakyat dengan sebaik-baiknya," ujar Megawati.
Kumpulkan Bukti Pelanggaran
Ia meminta kader mengumpulkan bukti-bukti intimidasi yang dilakukan oleh aparatur negara, praktik politik uang (money politics), serta ketidaknetralan penjabat kepala daerah. Tekanan terhadap kepala desa juga menjadi perhatian khusus.
"Kedua, kumpulkan setiap bukti intimidasi aparatur negara, terutama juga money politics. Ketidak-netralan penjabat kepala daerah, dan juga tekanan yang diberikan kepada kepala desa," tambah Megawati.
Pantau Mobilisasi Bantuan Sosial
Megawati menegaskan pentingnya mencatat dan mengumpulkan bukti terkait mobilisasi bantuan sosial secara masif yang disinyalir digunakan untuk mempengaruhi hasil pemilu.
"Ketiga, kumpulkan berbagai bukti yang menunjukkan mobilisasi bansos yang dilakukan secara masif dan praktik-praktik, sekali lagi money politics yang terjadi," tutur Megawati
Dokumentasi Ketidakadilan
Kader diminta mencatat fakta-fakta penghadangan dan ketidakadilan, seperti yang terjadi di Banten, sebagai bukti adanya upaya yang mencederai demokrasi.
“Keempat, kumpulkan berbagai fakta penghadangan, seperti yang terjadi di daerah Banten yang menyebabkan ketidakadilan,” tambah Megawati.
Galang Kekuatan Rakyat
Ia mendorong kader untuk terus membangun solidaritas masyarakat, menggerakkan mereka agar berani menyuarakan kebenaran demi melawan praktik-praktik yang merusak demokrasi.
"Kelima, terus galang kekuatan rakyat agar berani menyuarakan kebenaran," pungkas Megawati.
Klaim Megawati Dibantah Haris Rusly Moti
Pengamat politik Haris Rusly Moti memuji pelaksanaan Pilkada 2024 di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Ia menilai pilkada tahun ini berlangsung secara netral tanpa campur tangan aparatur negara. Kebijakan pemerintah yang menjaga netralitas disebutnya memberikan ruang bagi masyarakat untuk menggunakan hak pilih secara bebas tanpa tekanan atau intimidasi.
Haris juga mengapresiasi kinerja penyelenggara pemilu, seperti KPUD dan Bawaslu, yang menurutnya telah berhasil memastikan pelaksanaan pilkada yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (luber jurdil).
"Presiden Prabowo yang memimpin berjalannya pilkada tanpa cawe-cawe oleh aparatur negara. Sejauh ini tidak ada pelanggaran berarti yang melibatkan aparat negara untuk memenangkan pasangan calon Pilkada yang didukung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM)," ujar Haris.
Berdasarkan hasil hitung cepat, pasangan calon yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) mendominasi kemenangan di sejumlah provinsi besar, termasuk Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, dan Lampung. Haris menegaskan bahwa kemenangan ini adalah cerminan dari aspirasi rakyat tanpa intervensi kekuasaan, meskipun ia tetap mengingatkan untuk menunggu hasil resmi dari KPU.