<p>Suasana bongkar muat barang di Terminal Petikemas Tanjung Priuk, Jakarta Utara. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Terpukul Pandemi, Negara ASEAN Kompak Genjot Perdagangan

  • JAKARTA – Berlatar belakang kondisi ekonomi yang hampir serupa, negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) sepakat bahu membahu meningkatkan kerja sama antaranegara, salah satunya dalam sektor perdagangan. Pasalnya, pandemi COVID-19 telah mengakibatkan penurunan kinerja perekonomian di Asia Tenggara dan membatasi intensitas kerja sama antarnegara dalam berbagai bidang. Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan negara anggota ASEAN […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Berlatar belakang kondisi ekonomi yang hampir serupa, negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) sepakat bahu membahu meningkatkan kerja sama antaranegara, salah satunya dalam sektor perdagangan.

Pasalnya, pandemi COVID-19 telah mengakibatkan penurunan kinerja perekonomian di Asia Tenggara dan membatasi intensitas kerja sama antarnegara dalam berbagai bidang.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan negara anggota ASEAN sependapat bahwa saat ini merupakan momen yang tepat melakukan transformasi pada cara berusaha dan menjalankan proses produksi.

“Indonesia mendukung program pemulihan ekonomi di kawasan ASEAN dengan melaksanakan kerja sama transformasi digital dan mengimplementasikan penanganan hambatan nontarif perdagangan produk-produk barang esensial,” kata Mendag pada Pertemuan ke-19 Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN melalui konferensi video, dikutip, Selasa, 10 November 2020.

Alih-alih meratapi nasib kinerja ekonomi, pandemi justru dipandang sebagai peluang mengembangkan infrastruktur digital dan digitalisasi usaha. Hal ini guna meningkatkan peran ASEAN dalam rantai pasok regional dan global.

Para menteri perdagangan juga sepakat mewujudkan konsolidasi strategi ASEAN yang melibatkan seluruh pilar masyarakat dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Di samping tetap memprioritaskan pengendalian pandemi dan pemulihan ekonomi di masing-masing negara.

Konkretnya, para menteri yang tergabung dalam ASEAN Economic Ministers (AEM) menandatangani nota kesepahaman yang mengatur implementasi penanganan hambatan nontarif selama masa pandemi COVID-19.

Nota kesepahaman ini memfasilitasi perdagangan untuk produk-produk barang esensial di kawasan ASEAN.

Pada periode Januari-September 2020, neraca perdagangan Indonesia dengan ASEAN tumbuh menjadi US$4,4 miliar. Naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sekitar US$1,7 miliar.

Surplus tersebut tercatat menjadi yang tertinggi dalam lima tahun terakhir. Meski demikian, kinerja ekspor Indonesia ke ASEAN tetap mengalami penurunan.

Penurunan ekspor dari semula US$31 miliar pada Januari-September 2019 menjadi US$26,2 miliar pada periode yang sama tahun ini. Impor Indonesia dari ASEAN juga mengalami penurunan dari sebelumnya US$29,3 miliar menjadi US$21,8 miliar. (SKO)